BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Ratusan pemeluk Budha di Banda Aceh berkumpul di Vihara Budha Satyamuni Peunayong untuk merayakan Waisak, Sabtu (25/5/2013). Peringatan ini diwarnai atraksi barongsai di belakang vihara.
Wakil Ketua Yayasan Vihara Budha Satyamuni Willy Putrananda, 52 tahun, menyebutkan, saban tahun sekitar 600 kepala keluarga umat Budha di Banda Aceh berkumpul di vihara untuk merayakan Hari Waisak.
“Hari ini kami memperingati Trisuci Waisak, yaitu memperingati kelahiran Budha, pencapaian penerangan agung, dan parinibbana (meninggal) sang Budha,” kata Willy saat dijumpai di sela-sela perayaan Hari Waisak di Vihara Budha Satyamuni Peunayong, Sabtu (25/5/2013).
Menurut Willy, Waisak menjadi momentum bagi umat Budha untuk merenungkan kembali ajaran-ajaran yang diajarkan Sang Budha.
“Kami melihat ke belakang apa yang telah kami perbuat selama ini,” lanjutnya.
Sementara itu, Axel Minerva, 18 tahun, mengaku senang bisa merayakan Waisak dengan tenang. “Saya berharap ke depan hidup kita lebih teratur lagi,” kata Axel.
Di Banda Aceh yang menerapkan syariat Islam, pemeluk Budha yang mayoritas berasal dari etnis Tionghoa hidup berdampingan secara toleran dengan pemeluk Kristen, dan penduduk lokal yang beragama Islam.
“Fine-fine saja,” kata Axel. “Kita hidup berdampingan dan saling menghormati, menghargai.” []