BANDA ACEH,acehkita.com. Delapan lembaga pemantau asing sudah diakreditasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat dan dipastikan akan memantau pelaksanaan Pemilu di Aceh. Selain itu, sebanyak 13 lembaga dalam negeri juga ikut memantau pesta demokrasi di Aceh.
“Hingga hari ini sudah 21 lembaga pemantau yang mendaftar. Dari jumlah itu, enam di antaranya diakreditasi KIP Aceh dan 15 lagi sudah diakreditasi oleh KPU,” kata Nurjani Abdullah, Ketua Pokja Pemantau Pemilu KIP Aceh, Senin (6/4).
Lembaga pemantau asing itu yakni Delegasi Uni Eropa, The Carter Center, International Republican Institute (IRC), Australian Embassy, International Fondatioan for Electoral System (IFES), Embassy of USA, National Democratic Institute, dan Asian Network for Free Election Fondation.
Sementara lembaga pemantau lainnya yang diakreditasi KPU Garda Santa Nusantara Election Monitoring, Yayasan Mustika Negara RI, Komite Independen Pemantau Pemilu Indonesia (KIPPI) Provinsi NAD, Lembaga Survey Indonesia (Quick Count), KPP KAHMI, Lembaga Penelitian Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES), dan Jaringan Isu Publik (JIP).
Selain itu, sebanyak enam lembaga lokal juga akan memantau Pemilu di Aceh. Keenam lembaga sudah diakreditasi KIP Aceh itu adalah Forum LSM Aceh, KNPI Pidie Jaya, Comunity for Aceh Resources Devolepment (e-Card), Ikatan Keluarga Badan Eksekutif Mahasiswa Pemuda (IKBEMA), LSM Titipan Keadilan dan Atjeh Scurity Group.
“Kesemua lembaga pemantau yang sudah mendaftar itu akan memantau Pemilu di seluruh Aceh,” jelas Nurjani. KIP Aceh, tambah Nurjani, masih membuka kesempatan bagi lembaga lain yang ingin memantau Pemilu di Aceh untuk mendaftar di KIP.[]
