HONGKONG | ACEHKITA.COM — Ratusan buruh migran asal Indonesia bergabung dengan ribuan warga Hongkong melakukan aksi memperingati 14 tahun bergabungnya Hongkong ke China, Jumat (1/7). Mereka berbaur bersama penduduk lokal mengadakan long march dari lapangan bola dan lapangan basket kawasan Victoria Park yang terletak di jantung kota Hongkong menuju CGO (Central Government Office) di Central District.
Massa berkumpul pada pukul 14.00 waktu setempat (13.00 WIB). Meski cuaca pagi diguyur hujan dan panas menyengat saat orasi dimulai, tak menyurutkan semangat para demonstran yang ingin menyuarakan aspirasinya pada pemerintahan Chief Executife Donald Tsang yang dinilai gagal dalam mencapai target dan membuktikan janji-janjinya pada masyarakat Hongkong.
Buruh Migran Indonesia yang tergabung dalam Persatuan Buruh Migran Menolak Potongan 7 Bulan, GAMMI (Gabungan Muslimah Migran Indonesia) dan Lipmi (Liga Pekerja Migran Indonesia) pun turut menyampaikan tuntutan-tuntutan mereka yakni; kenaikan gaji sebesar HKD 4.000, dan pengakuan hak sebagai pekerja, serta dimasukkannya pembantu rumah tangga dalam standard gaji minimum dalam perundang-undangan ketenagakerjaan di Hongkong.
Meski ribuan manusia membanjiri ruas jalan utama dan sedikit mengganggu arus lalu lintas, namun demo berjalan tertib dan aman. []