BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Sekretaris Daerah Aceh Husni Bahri Tob terlihat berang saat meninjau pelaksanaan Ujian Nasional di sejumlah SMU yang ada di Banda Aceh dan Aceh Besar, Senin (22/3). Kekesalan Sekda disebabkan ada peserta yang tidak menggunakan pinsil standar untuk mengisi lembaran jawaban.
“Coba tunjuk tangan siapa yang tidak menggunakan pinsil yang bertuliskan Dinas Pendidikan Aceh,” tanya Hunsi kepada peserta saat menijau UN di SMA Modal Bangsa. “Besok selain pinsil itu, jangan pakai dan buang semua, karena itu tidak terbaca oleh komputer saat LJK kalian diperiksa.”
Selain meminta siswa menggunakan pinsil standar, Husni juga menegur pengawas dan kepala sekolah agar memperhatikan masalah penggunaan pinsil tersebut. “Kalau ada anak yang tidak lulus ini tanggung jawab guru. Memang masalah sepele, tapi tolong disosialisasikan,” pinta Husni kepada setiap kepala sekolah yang dikunjunginya.
Usai menijau pelaksanaan UN, Husni yang didampingi Ketua Panitia UN Aceh As’ari, Kabid Pendidikan Menengah dan Kejuruan Rusdi Aries, serta Plt Kadis Pendidikan Bahtiar Ishaq mengatakan, sosialiasi pengunaan pinsil standar telah dilakukan. Bahkan seluruh peralatan ujian telah dibagikan ke setiap sekolah. “Sosialiasi sudah, tapi tidak mantap. Guru tidak pandai menjelaskan,” ujarnya.
Dari 5 sekolah yang dikunjungi Senin pagi, tiga di antaranya didapati banyak peserta UN tidak menggunakan pinsil standar. Kasus ini ditemukan di MAN Rukoh, SMU Modal Bangsa, dan SMU 1 Kuta Baro serta SMU Lampenerut. Sedang di SMK 1, 2, 3 Lhongraya, dan SMU 3 Banda Aceh UN berjalan lancar.
Di MAN Rukoh panitia terpaksa memperpanjang waktu ujian dan pengawas meminta siswa mengisi kembali LJK dengan pinsil standar.
Para peserta mengaku tidak mengetahui petunjuk penggunaan alat tulis itu karena tidak pernah dijelaskan pihak sekolah. Beberapa di antaranya walau telah dibagi namun tidak menggunakan. “Kurang hitam kalau pinsil yang dibagi. Jadi saya pakai pinsil biasa,” ujar Dasfirayani, peserta UN di MAN Rukoh. []