BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Setelah dua hari hilang diseret arus sungai Krueng Baro, jenasah Saifanur ditemukan tak bernyawa di Desa Blang Asan, Kecamatan Kota Sigli, Sabtu (18/4/2015) pagi.

Jenazah Saifanur ditemukan warga mengapung di sungai dekat jembatan gantung Blang Asan, pada pukul 07.00 WIB. Warga menghubungi tim SAR Pidie yang sejak Kamis sore lalu mencari keberadaan Saifanur yang hanyut saat mandi sungai di Desa Ulee Titi, Garot, Kecamatan Indrajaya, Pidie.

Saifanur, 13 tahun, bocah asal Desa Puuk, Kecamatan Delima. Sebelum digulung arus Krueng Baro pada Kamis (16/5/2015) sore, Saifanur bersama tiga temannya, berenang menyeberang sungai. Tiga temannya terseret arus ke bagian pinggir, sebelum mencapai tengah sungai. Hanya saja, Saifanur berhasil mencapai tengah namun kehabisan tenaga.

“Karena kehabisan tenaga, ia diseret arus deras,” kata Muhammad Rizal, kepala operasional Satuan Tugas Search and Rescue Pidie, kepada acehkita.com, Sabtu.

Bersama personel Kantor SAR Banda Aceh dan masyarakat sekitar, Satgas SAR Pidie menyusuri sepanjang sungai Krueng Baro mencari keberadaan jasad Saifanur.

“Alhamdulillah, setelah hilang dua hari dua malam, jasad Saifanur ditemukan pagi tadi,” sebut Rizal.

Menurut Rizal, jenazah Saifanur langsung dipulangkan ke Desa Puuk, Kecamatan Delima, dan dikebumikan hari ini. []

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.