BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Kapal Motor Pelayaran (KMP) BRR mengalami kesulitan dalam bersandar di Pelabuhan Ulee Lheue akibat tali tros (pengait kapal di dermaga) kapal tersebut putus. Akibatnya, kapal tersebut terombang-ambing di perairan pelabuhan.
Nakhoda memutuskan keluar dari pelabuhan, sembari hendak melempar jangkar di perairan dekat pelabuhan untuk memperbaiki tali tros. Namun, angin kencang malah membuat kapal yang mengangkut 300 penumpang dari Sabang itu terseret hingga dua mil.
Setelah sekitar 30 menit melempar jangkar di laut dan cuaca membaik, KMP BRR kembali merapat di dermaga. Namun, lagi-lagi kapal itu kembali gagal berlabuh di dermaga. Nakhoda lantas memutuskan untuk memarkirkan kapal di dermaga kapal cepat, tak jauh dari dermaga kapal lambat, pada pukul 12.30 WIB. Akibatnya, penumpang terpaksa keluar melalui pintu darurat.
Kepala UPTD Pelabuhan Ulee Lheue Banda Aceh, T. Naziruddin, mengatakan, seharusnya kapal itu sudah bersandar sekitar pukul 11.00 WIB jika cuaca normal dan tidak bermasalah dengan tali tros.
“Ini pertama kali terjadi di Pelabuhan Ulee Lheue,” kata Naziruddin kepada wartawan, Jumat.
KMP BRR kesulitan berlabuh tadi menyebabkan para penumpang cemas. Seorang penumpang, Yusniardi, mengaku ketakutan kala awak kapal mengumumkan bahwa kapal tidak dapat bersandar akibat angin kencang.
“Kami merasa takut. Sudah berdoa-doa tadi di dalam kapal agar dapat bersandar,” kata Yusniardi. “Kami paling takut saat mengetahui tali putus.”
Yusniardi menyebutkan, dalam perjalanan dari Balohan ke Ulee Lheue, ombak di luat mencapai sekitar dua meter. []
