BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Eforia kelulusan ujian nasional identik dengan hura-hura di jalanan. Tapi itu tak berlaku bagi Mutia. Ia memilih masjid raya Baiturrahman Banda Aceh, sebagai tempat meluapkan kegembiraannya.
“Alhamdullah, saya sangat bersyukur bisa lulus,” kata siswi SMA Negeri 1 Banda Aceh ini pada acehkita.com, Senin (15/6).
Mutia bersama beberapa rekannya bergegas menuju masjid raya Begitu mengetahui nomornya ikut tertera di papan pengumuman sekolahnya. Mereka merayakan kelulusan dengan sujud syukur, shalat sunnat dan memanjatkan doa bersama.
Ia tak menghiraukan sejumlah teman lainnya yang larut dalam hura-hura, mengecat baju dan ugal ugalan di jalanan. “Itu semua tidak ada makna, lebih baik merayakan begini,” ujar Mutia.
Ia sengaja tak ikut mengecat baju seperti temannya yang lain. Mutia punya niat mulia. “Pakaian ini akan saya kasih kepada anak yatim atau orang miskin,” ungkap Mutia. Rekannya yang lain seide dengannya.
Mutia hanya satu dari sejumlah siswa yang merayakan kelulusannya di Mesjid. Sejak pukul 14. 00 WIB tadi, sejenak usai pengumuman UN keluar, seratusan siswa dari sejumlah SMA di Banda Aceh menyerbu masjid raya.
Di sana, mereka mensyukuri kelulusan dengan bermunajat dan membaca baca yasin bersama. Uniknya, itu semua dilakukan tanpa ada yang menyuruh.
“Ini keinginan kami sendiri, kami ngak suka ngecat-ngecat baju,” ujar Ismi, siswi SMA Negeri 8 Banda Aceh. “Di sekolah kami, tahun ini Alhamdullah lulus 100 persen, kami sangat bersyukur.”
Mutia dan Ismi tak akan keluar mesjid sebelum azan ashar berkumandang. Jam menunjukankan pukul 15. 34 WIB.
Di luar pekarangan masjid, sejumlah siswa senasib Mutia, larut dalam eforia hura-hura. “Itu semua tak ada makna. Yang meluluskan kita itu Tuhan. Kita wajib bersyukur,” sebut Mutia.[]