BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Departemen Luar Negeri Indonesia belum menentukan status 55 imigran Tamil, Sri Lanka, yang terdampar di perairan Nagan Raya, April lalu. Pemerintah Indonesia dan Sri Lanka terus berupaya mencari solusi untuk menangani para pencari suaka politik ini.
“Penyelesaian masalah ini masih terus dibicarakan di Kementerian Luar Negeri. Saya tidak tahu pastinya kapan mereka akan dipulangkan,” kata penasehat khusus Presiden Sri Lanka Basil Rajapaksa kepada wartawan di Banda Aceh, Selasa (30/6).
Basil bertandang ke Banda Aceh untuk bertemu dengan kalangan Pemerintahan Aceh. Dalam kunjungannya, Basil mengadakan pertemuan dengan Gubernur Irwandi Yusuf, Badan Reintegrasi Damai Aceh, dan Badan Kesinambungan Rekonstruksi Aceh. Basil mengaku Sri Lanka ingin belajar pada Aceh mengenai penyelesaian konflik dan penanganan pascatsunami.
Dalam pertemuan tertutup dengan Gubernur Irwandi, Basil sama sekali tak menyinggung soal imigran yang kini masih di penampungan Lembaga Pemasyarakatan Meulaboh, Aceh Barat. Basil menyebutkan, masalah pencari suaka politik ini masih terus didiskusikan kedua negara.
“Masih ada pembicaraan panjang antara Kedutaan Besar Sri Lanka dan Indonesia. Saat ini masih dalam proses mencari solusi,” kata dia.
Awal Juni, tim dari Kedutaan Besar Sri Lanka telah mengunjungi 55 imigran di Meulaboh. Namun, para imigran yang berasal dari suku Tamil itu menolak dipulangkan ke negara asalnya dengan alasan keamanan. Apalagi, beberapa waktu lalu Pemerintah Sri Lanka lagi gencar-gencarnya memerangi kelompok Macan Tamil Elam, yang menuntut merdeka. Alasan keselamatan di medan perang ini, 55 imigran menuju Australia menumpang boat, hingga kemudian terdampar di perairan Kabupaten Nagan, Aceh, 14 Mei lalu. []