ACEH BESAR | ACEHKITA.COM — Upaya menentang penutupan perusahaan tambang biji Besi PT Lhoong Setia Mining (LSM), kembali disuarakan masyarakat Kemukiman Cot Jeumpa Kecamatan Lhong Aceh Besar. Sekitar 50 warga terdiri atas Imeum Mukim, Tuha peut, tokoh pemuda dan geuchik dari delapan desa di kemukiman itu, Kamis (6/5) pagi beraudiensi ke kantor DPRK Aceh Besar.
“Jauh-jauh kami ke sini hanya ingin bapak selaku wakil rakyat menyampaikan pesan kepada bupati dan gubernur agar tetap member izin kepada Lhong Setia Mining,” kata Imeum mukim Cot Jeumpa Armansyah kepada Ketua Komisi D DPRK Aceh Besar Muliadi.
Armansyah juga menyatakan kekhawatirannya jika perusahan tersebut ditutup. “Kondisi alam kami subur dan jika ini ditutup bukan mustahil masyarakat yang hilang pekerjaannya, kembali menanam ganja,” sebutnya.
Kepada anggota komisi yang menangani bidang pertambangan itu, Armansyah juga menyampaikan alasan keberatan pencabutan izin PT. LSM. ”Keberadaan PT LSM telah berkontribusi banyak bagi kami, baik manfaat dari segi ekonomi maupun aspek sosial dan itu sesuai fakta dan realita di lapangan ,”ujar Armansyah.
Peserta audiensi yang didominasi warga Jantang itu, juga meminta bupati dan gubernur tidak merespon aksi demonstrasi meminta penutupan PT LSM, yang menurut mereka telah ditunggangi kelompok tertentu.
”Ini hanya ulah politisi yang memperkeruh iklim di masyarakat dan merupakan bentuk pembodohan terhadap masyarakat,” timpal warga lainnya.
Warga yang secara bergantian menyampaikan alasan keberatan penutupan PT LSM, juga menyesalkan kericuhan yang terjadi saat anggota pansus DPRA meninjau PT LSM. “Kami tidak percaya lagi kepada Pansus untuk menyampaikan masalah ini. Mereka telah ditunggangi oleh seorang politisi sehingga menimbulkan konflik Horizontal,” tuding Armansyah.
Kepada warga Kemukiman Cot Jempa, aggota komisi D yang diketuai Muliadi, berjanji menindaklanjuti keluhan warga Jantang setelah memanggil warga Desa BLang Mee.” “Ini kan ada dua kubu yang Pro dan Kontra dan kami harus mendengar masalah dari kedua belah pihak sebelum mengambil keputusan,” kata politisi Partai Aceh itu. []