BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Wardiah, 15 tahun, pelajar kelas tiga Sekolah Luar Biasa (SLB) Badan Usaha Kesejahteraan Para Cacat (Bukesra), mengalami perlakuan kasar. Akibat perlakuan kasar yang dilakkan kepala asrama putri tempat tinggalnya itu, pelajar tuna rungu ini mengalami trauma dan enggan kembali ke asrama untuk melanjutkan pendidikannya.
“Sebenarnya hari ini dia sudah harus masuk sekolah tapi dia tidak mau kembali ke asrama karena takut dikasari,” kata Ida, kakak korban, kepada wartawan kemarin.
Ida mengaku tidak mengetahui alasan pemukulan tersebut. Kekerasan yang dialami Wardiah berupa tamparan, dan cubitan. Ini dialami dalam sebulan terakhir.
“Sebelumnya dia tidak pernah begitu baru kira-kira sebulan ini ibu itu kerap melakukan kekerasan. Perlakuan itu dilakukannya saat malam hari karena kalau pagi hingga siang,” ungkap Ida.
Menurut Ida, apa yang dialami adiknya itu baru diketahui saat ia menjemput Wardiah. Namun ketika hendak diantar kembali ke asrama dia menangis dan tidak mau karena takut dicubit. Saking traumanya, kata Ida, adiknya juga sering terbangun dan ketakutan saat tidur malam.
“ Kami sangat menyesalkan tindakan Ibu Armanusah, karena akibat perbuatannya wardah sekarang tidak mau sekolah dan minta pulang ke kampung,”sesalnya.
Sementara itu Nurhaimah, pelaksana tugas Yayasan Pembina Asuhan Bunda (YPAB) mengatakan akan menindaklanjuti kasus yang menimpa Wardiah.
“Kami sedang tindaklanjuti termasuk menanyakannya kepada anak-anak lainnya. Jika memang benar pengakuan anak-anak yang lain begitu maka akan kita tindaklanjutkan ke pada ibu asrama. Untuk sementara kita sudah berhentikan ibu asrama yang bersangkutan,” kata Nurhaimah. []