BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Sisa dana Multi Donor Fund (MDF) yang dialokasikan untuk Aceh tidak bisa dialihkan ke pembangunan jalan atau fisik lainnya. Sesuai kerangka kerja, dana MDF saat ini hurus digunakan untuk perbaikan ekonomi (recovery) masyarakat.
Hal tersebut dikatakan Amaarte Froger, sekretaris bidang Politik I Kedutaan Besar Kerajaan Belanda, ketika bertemu dengan pimpinan DPR Aceh. Menurut Amaarte, MDF mempunyai tiga tahapan kerja di Aceh, yakni tahapan rekonstruksi (pembangunan fisik), tahapan recovery (perbaikan ekonomi), dan tahapan capacity building (pembangunan sumberdaya).
“Sekarang MDF sudah berada di tahap dua, jadi tak mungkin MDF mengulang ke tahap pertama,” kata dia di depan Ketua DPRA Hasbi Abdullah, Wakil Ketua Amir Helmi dan Abdullah Saleh di ruang pimpinan DPRA, Rabu pagi.
Sebelumnya Abdullah Saleh memaparkan, pascatsunami masih korban yang masih belum mendapatkan rumah. Dia berharap MDF dapat membantu membangun rumah bagi sisa korban yang belum mendapatkan bantuan.
“Kita miris melihat, karena sebagian dari korban belum mendapatkan bantuan,” harap Abdullah.
Kepada salah satu media lokal, Gubernur Aceh Irwandi Yusuf juga menyatakan, akan mengalihkan Rp300 miliar dana sisa MDF untuk pembangunan Jalan Calang-Muelaboh, sedangkan jalan Banda Aceh-Calang didanai USAID.
Amaarte Froger menyatakan, MDF akan tetap komit membantu Aceh sesuai dengan kerangka kerja yang telah ditetapkan. Dia mengakui, pascarekonstruksi masih ada dana MDF yang dialokasikan untuk Aceh yang tak terbelanjakan.
“Sejak dua bulan lalu, dana itu tidak bisa lagi mendanai pembangunan fisik. Saat ini program MDF perbaikan dan pemberdayaan ekonomi, tidak kembali pada pekerjaan sebelumnya,” jelas dia.
Tujuan kedatangan dua diplomat Belanda tersebut ke Aceh untuk mellihat lebih jauh perkembangan Aceh pascakonflik dan bencana, serta meninjau program bantuan Negara Belanda ke Aceh. []