BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Sejumlah seniman yang menamakan diri Komite Sentral Seniman Aceh tidak mengakui pengurus baru Dewan Kesenian Aceh yang dipilih dalam musyawarah daerah beberapa waktu lalu. Musda itu dinilai para seniman tidak sesuai aturan yang berlaku.
Menurut Jurubicara Komite Sentral, Imam Juwaini, seharusnya musyawarah baru digelar pada Desember nanti. “Bukan malah dipercepat. Ini menyalahi aturan,” kata Imam dalam konferensi pers di Bale Taman Budaya Banda Aceh, Kamis (12/11) sore.
Dia menambahkan, musda yang dipercepat oleh desakan peserta raker, disebabkan karena dana dari pemerintah tidak tersedia untuk musda akan datang.
“Gubernur memberi restu, dengan alasan tidak ada dana untuk DKA melakukan Musda bulan depan,” kata Imam.
Menurut Din Saja, seorang seniman, minimnya dana menandakan kurangnya komitmen pemerintah memperhatikan nasib seniman. “Harkat dan martabat seniman tidak diperhatikan,” ujarnya. []