Tuesday, March 19, 2024
spot_img

Seni Tradisi Sidalupa yang Nyaris Punah Kembali Dipentaskan

MEULABOH | ACEHKITA.COM — Pertunjukan kesenian yang hampir punah, seni tradisi Sidalupa, kembali dipentaskan di Gampong Peuleukung, Woyla Barat, Aceh Barat, Selasa (28/8). Pertunjukan mengambil tempat di lapangan terbuka itu dimainkan oleh sanggar kesenian Sidalupa Gampong Peuleukung yang dipimpin oleh Abdullah.

Pertunjukan yang diselingi workshop kesenian Sidalupa selama tiga hari sebelumnya (25-27 Agustus) tersebut bekerjasama dengan Komunitas Tikar Pandan untuk mengembangkan serta melestarikan salah satu kesenian rakyat ternama di pesisir barat Aceh. Dalam perhelatan itu juga tampil Rapai Geleng, Rateb Mensa dan Jatelah.

Deputi Direktur Komunitas Tikar Pandan, Yulfan, mengatakan, pertunjukan kesenian Sidalupa tersebut berkisah tentang dua kakak-beradik yang terpisah sekian lama. Sang kakak yang hidup di pegunungan mencari adiknya yang tinggal di kampung. Karena kakak berwajah buruk, untuk menghindari cemooh penduduk, ia selalu memakai topeng dari pelepah serta pakaian dari dedaunan hutan. Ia berharap akan mudah menemukan adiknya sebab dengan penampilan seperti itu penduduk tidak akan mengusiknya.

“Pertunjukan kesenian ini memakai alat musik Serunee Kalee yang ditiup tanpa jeda sampai akhir, canang dan gendrang. Tak ada pelantung vokal, semua babak-babak di sana hanya bertumpu pada musik dan instrumentalia lagu-lagu tradisional Aceh,” ujarnya.

Kesenian Sidalupa dulunya kerap dipentaskan di acara perkawinan, dan kegiatan-kegiatan lain di masyarakat.

Menurut Yulfan, kesenian tradisi Sidalupa hampir tak ada penerus dari kalangan generasi muda, terutama di kawasan Woyla dan Aceh Barat secara umum. “Gejala ini sangat dirasakan oleh para pakar dan pelaku senior seni Sidalupa. Keresahan juga kemudian diperparah dengan respon pemerintah yang belum sepenuhnya mengangkat kesenian ini ke wilayah masyarakat kesenian regional dan nasional yang lebih luas,” kata Yulfan.

Bahkan dalam Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) disebutkannya kesenian Sidalupa belum mendapat tempat yang serius sebagai bagian dari puncak-puncak kesenian Aceh, bersanding dengan seni-seni tradisi kawasan lain.

Lebih lanjut, Yulfan mengatakan, dalam workshop yang dihadiri oleh kalangan muda setempat proses-proses produksi kesenian Sidalupa kembali diperagakan dan dipaparkan makna-makna simbolis dalam setiap aspek seni di dalamnya.

Komunitas Tikar Pandan selama ini dikenal sebagai lembaga kebudayaan di Aceh yang sudah berkiprah sejak 2003 untuk melakukan kerja-kerja penelitian, pengembangan dan pelestarian kesenian dan kebudayaan Aceh.

“Komunitas Tikar Pandan sudah lama melakukan pendalaman terhadap kesenian Sidalupa. Pertunjukan dan workshop kali ini didukung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia untuk memperkuat kembali kesenian-kesenian lokal di Aceh,” pungkas Yulfan.[]

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,400SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU