BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Sejarah hubungan kerjasama Kerajaan Aceh dengan Turki Usmaniah diseminarkan di Pasca-Sarjana IAIN Ar-Raniry Banda Aceh, Sabtu (28/5). Aceh dan Turki punya hubungan baik, terutama pada masa Sultan Mansur Syah. Tampil sebagai pembicara yaitu Dr Annabel Gallop, peneliti dari The British Library, dan Dr Andrew Peacock dari British Institute.
Seminar setengah hari ini akan mempresentasikan hasil sementara penelitian Islam, Perdagangan, dan Politik Lintas Samudera Hindia. Penelitian ini dikerjakan oleh peneliti yang tergabung dalam Association of South East Asian Studies in the United Kingdom, dan British Institute at Ankara, selama tiga tahun, 2009-2012.
“Tujuan protek ini adalah mendalami hubungan antara Turki Usmaniah dan Aceh serta kawasan nusantara dari abad 16 hingga abad 20,” kata Saiful Mahdi, ketua ICAIOS yang juga peneliti dari Universitas Syiah Kuala, di Banda Aceh, Sabtu (28/5).
ICAIOS menunjuk Dr. Ismail Hakki Kadi untuk meneliti relasi Aceh, Turki, dan kerajaan-kerajaan di nusantara. Selama dua tahun, Hakki meneliti manuskrip berbahasa Turki, Arab, Melayu, Perancis, dan Inggris, untuk mengetahui hubungan Turki dan Asia Tenggara.
“Salah satu penemuan beliau yang cukup menarik adalah dokumen-dokumen penting mengetai utusan yang dikirim Sultan Aceh Mansur Syah ke Istanbul pada 1849 hingga 1852,” kata Saiful Mahdi.
Hasil penelitian lengkap nanti akan dipresentasikan di Aceh pada Januari 2012. []