BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono unggul sementara di Provinsi Aceh. Urutan kedua dikuasai pasangan M. Jusuf Kalla-Wiranto. Sementara Mega, memperoleh dukungan paling sedikit.
Informasi yang dihimpun acehkita.com dari sejumlah kabupaten di Aceh, pasangan yang diusung Partai Demokrat itu unggul, meninggalkan pasangan Jusuf Kalla.
Di Banda Aceh, SBY-Boediono unggul di Desa Doy, Kecamatan Ulee Kareng, dengan mengumpulkan 937 suara. Pasangan Kalla-Wiranto hanya mampu merebut hati 102 warga, sedangkan Megawati-Prabowo harus puas dengan 9 suara. Di sini, suara rusak berjumlah 19 suara.
Di Kelurahan Lamgugob, Kecamatan Syiah Kuala, SBY juga tak terbendung. Di sini SBY berhasil meraih 804 suara, Kalla 87, dan Megawati 10 suara.
Empat desa di Kecamatan Baitussalam, Aceh Besar, juga menyumbang kemenangan bagi SBY, yaitu Desa Klieng Meuriya (295 suara), Desa Lambada Lhok (400), Lam Asan (215), dan Desa Cot Aron (375). Total suara sementara yang diperoleh SBY di Kecamatan Baitussalam yaitu 1.285. sementara Kalla-Wiranto hanya mampu memperoleh 77 suara, dan Megawati 11 suara.
Sementara di Pidie, sementara ini SBY juga dilaporkan unggul. Di Kecamatan Muara Tiga, SBY mampu menyedot 65 persen dukungan, Kalla hanya 25 persen. Di Kecamatan Keumala, SBY mengantongi 4.616 suara, Kalla hanya 232, dan Megawati 32 suara, serta 97 suara rusak.
Di Kecamatan Ulim, Pidie Jaya, SBY berhasil meraih 6.389 suara, Kalla 269 suara, dan Megawati 44 suara. Jumlah suara rusak “hanya” 198. Syahrullah, anggota Panitia Pemilih Kecamatan (PPK) Ulim, mengatakan, jumlah pemilih di Ulim sebanyak 9.433 orang. Namun hanya 6.896 orang yang ikut mencontreng.
Iskandar, warga Ulim, mengaku memilih SBY karena mampu meredam konflik Aceh. “Selama ia presiden, Aceh aman dan kami bebas mencari rezeki,” kata Iskandar kepada Salman Mardira dari acehkita.com.
Hal senada dikemukakan Absah Mustafa. Warga Jalan Mujair Lampriet ini juga menjatuhkan pilihannya pada pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono.
“Saya lihat kerja dia bagus. Walaupun banyak terjadi bencana di negara kita, tapi dia bisa menanganinya. Yang lebih penting, saat dia memimpin, dia bisa membuat Aceh damai,” kata Absah. []
