“INI KESEMPATAN bagi saya berhadapan langsung dengan orang nomor satu di Aceh,” sebut Sarah.
Ya. Perempuan bernama lengkap Sarah Nabila Yasmin termasuk beruntung. Dia dipercayakan sebagai pembawa baki bendera duplikat merah putih pada upacara peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-66, Rabu, 17 Agustus 2011, di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh.
“Karena kalau di sekolah, saya sudah sering menjadi pelaksana upacara,” kata Sarah.
Siswi kelas 2 IPA 3 SMAN 10 Fajar Harapan Banda Aceh itu menganggap kepercayaan tersebut merupakan amanah berat yang harus dipertanggungjawabkan dengan sebaik-baiknya.
“Saya berterima kasih kepada kakak-kakak pembina yang telah memberikan kepercayaan besar ini,” ujar putri sulung dari dua bersaudara dari pasangan Ir. Jandri Zaldi dan Lenny Rakhmawati SE, MM.
Awalnya dia mengaku cukup deg-degan juga. Tapi saat upacara dimulai, dia menjadi terbiasa dan menikmati suasana tersebut.
Hari itu, Sarah ditemani Dampas Hendra Affandi sebagai pimpinan pasukan Paskibraka, Imam Akbar Muttaha beserta Aidil Lian dan Darmansyah sebagai penggerek bendera. Mereka berpakaian serba putih. Kepalanya ditutupi dengan jilbab dan kopiah hitam. Sedangkan di lehernya terlihat bendera merah putih.
Sarah yang kini tinggal di Gampong Ateuk Jawo, Kecamatan Baiturrahman, Banda Aceh juga mengaku siap apabila suatu waktu nanti dipanggil untuk menjadi pasukan paskibraka di tingkat nasional.
Di mata Sarah, upacara dapat dijadikan sebagai momentum untuk meningkatkan rasa nasionalisme kita agar lebih bersemangat dalam membela tanah air dengan berbagai cara yang kita mampu.
Dara yang sebentar lagi akan berulang tahun di usianya yang ke-16 ini rupanya juga salah satu atlet softball Aceh pada Pra PON di Kalimantan Tengah, Juli 2011 silam. “Lewat upacara ini kita mengenang kembali perjuangan dan pengorbanan para pahlawan kemerdekaan Indonesia,” ujar juara 1 kejurda softball se-Aceh tahun 2009 silam. []