Friday, March 29, 2024
spot_img

Sambutlah, Science Film Festival di Tahun Cahaya

Untuk ke enam kalinya berturut-turut, Science Film Festival, salah satu acara paling populer di kalender kebudayaan Indonesia akan kembali hadir ke nusantara. Aceh termasuk satu dari 20 kota yang akan disambangi tim dari festival film Jerman itu.

Festival Film Sains menggunakan pendekatan yang unik dalam menjelaskan isu-isu ilmiah dengan cara yang menghibur. Hal ini bertujuan untuk menggaet penonton muda dan meningkatkan kesadaran tentang isu-isu sains kontemporer, teknologi dan lingkungan melalui media film dan televisi.

Di Indonesia, Science Film Festival akan diadakan dari tanggal 12 hingga 26 November di 21 kota: Aceh, Ambon, Balikpapan, Bandung, Bogor, Depok, Jakarta, Makassar, Malang, Manado, Mataram, Medan, Nganjuk, Samarinda, Serang, Sidoarjo, Sumbawa, Surabaya, Tangerang, Waingapu dan Yogyakarta.

Science Film Festival di Indonesia akan dibuka secara resmi oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, pada Jumat, 13 November 2015 pukul 15.00 WIB di Plaza Insan Berprestasi, Gedung A, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dan acara ini terbuka untuk media.

Sebelumnya, pada pagi hari di lokasi yang sama akan berlangsung sebuah pemutaran pra-pembukaan antara jam 09.00 – 11.00 WIB dan rekan media juga diundang untuk hadir.

Sesuai dengan tema “International Year of Light” dari Perserikatan Bangsa Bangsa, Science Film Festival tahun ini mengundang penontonnya untuk menemukan peran dari cahaya dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari dan hal-hal yang mengungkapkan sifat alam semesta.

Manusia menggunakan cahaya untuk menemukan solusi masalah yang paling mendesak dari masyarakat. Dari pencetakan 3-D yang membawa solusi energi untuk negara berkembang, cahaya adalah kunci dalam menggerakkan perekonomian dan mendorong perkembangan di abad ke-21. Cahaya telah merevolusi pengobatan, membuka komunikasi internasional melalui internet dan berlanjut menjadi pusat untuk menghubungkan aspek budaya, ekonomi dan politik dari masyarakat global.

Science Film Festival melanjutkan kerja samanya dengan mitra lokal: tahun ini, Kedutaan Besar Jerman, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Institut Français Indonesia, Universitas Paramadina, KUARK, PASCH, Wisma Jerman Universitas Kristen Satya Wacana dan PPIPTEK adalah mitra resmi festival, sedangkan Allianz adalah sponsor premium acara festival ini.

Tahun ini, Science Film Festival di Indonesia adalah bagian dari Jerman Fest, sebuah inisiatif dari Kementrian Luar Negeri Jerman dan diselenggarakan berkat kerja sama antara Goethe-Institut Indonesien, Kedutaan Besar Jerman dan EKONID.

Science Film Festival ini pertama kali diprakarsai oleh Goethe-Institut Thailand pada tahun 2005. Sejak itu, festival ini telah menjadi fenomena global di Asia Tenggara, Afrika Utara dan Timur Tengah. Pilihan film pada festival ini menunjukkan bahwa sains dapat dikomunikasikan secara edukatif, serta menghibur melalui media audio-visual. Festival yang telah berkembang jauh sejak penyelenggaraan pertamanya ini, tahun lalu mencapai angka 600.000 pengunjung di 13 negara. [rel]

Redaksi
Redaksihttp://www.acehkita.com
ACEHKITA.COM hadir sejak 19 Juli 2003. Kami bisa dihubungi via @acehkita, redaksi[at]acehkita[dot]com

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,400SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU