BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Peredaran sabu-sabu di Aceh semakin gencar dalam beberapa tahun terakhir ini. Badan Narkotika Nasional Provinsi Aceh menyebutkan, jumlah peredaran sabu-sabu di Aceh meningkat tiap tahun. Lalu, dari mana asal sabu itu?
Kepala BNNP Aceh Armensyah Thay menyebutkan, sabu yang masuk ke Aceh didatangkan para penyelundup dari Malaysia. Mereka mendatangkan sabu dari jalur laut atau udara.
“Hanya beberapa jam naik kapal nelayan, sudah nyampe Malaysia,” ujar Armensyah Thay kepada wartawan, Rabu (23/12/2015).
Dari Malaysia, serbuk kristal itu diselundupkan melalui perairan Pidie, Aceh Tamiang, Bireuen, Aceh Utara, Aceh Timur, hingga Aceh Tamiang.
Kawasan pesisir Timur itu memiliki letak geografis yang cenderung berdekatan dengan Malaysia. Armen menyebutkan, di lintasan itu banyak jalur tikur penyelundupan sabu-sabu.
Awal Februari lalu BNN dan Kepolisian Aceh Timur berhasil menangkap empat gembong kepemilikan 78,1 kilogram sabu-sabu. Awal pekan ini, Pengadilan Negeri Banda Aceh memvonis mati empat bandar sabu itu, yaitu Abdullah Cs.
Armen menyatakan, saban tahun peredaran sabu dan narkoba di Aceh meningkat drastis. “Bisa 10 hingga 15 persen peningkatannya,” ujarnya. “Sabu-sabu itu semuanya berasal dari luar negeri.”
Di tahun 2015, BNN Provinsi Aceh menangkap sebanyak 12 pengguna dan pengedar sabu-sabu. “Tidak termasuk kelompok Abdullah, ya,” lanjut mantan Kapolresta Banda Aceh itu. []
GHAISAN | FOTO: Salah seorang gembong sabu yang divonis mati oleh Pengadilan Negeri Banda Aceh. — Chaideer Mahyuddin/ACEHKITA.COM
