Tuesday, April 16, 2024
spot_img

Rumah Politisi Partai Aceh Digranat

LHOKSEUMAWE | ACEHKITA.COM – Rumah milik Hamdani alias Mukim Ham, Wakil Ketua Dewan Pimpinan Sagoe (DPS) Banda Sakti, di Desa Ulee Jalan, Kota Lhokseumawe, Jumat dinihari dilempari granat oleh orang yang belum diketahui identitasnya.

Tak ada korban jiwa manusia dalam insiden yang terjadi sekitar pukul 5:00 WIB itu. Tetapi, pecahan granat yang jatuh di depan garasi rumah Hamdani yang juga menjabat Ketua Badan Reintegrasi Aceh (BRA) Kota Lhokseumawe itu menghantam mobil dan dinding rumah.

Serpihan granat membuat dua ban belakang mobil Kijang pick-up yang parkir dalam garasi, kempes. Pecahan granat juga mengenai bagian belakang mobil, tiang dan dinding rumah bekas kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) itu.

Sejumlah polisi di lokasi kejadian menyatakan, pihaknya telah menemukan pen granat di depan rumah Hamdani. Pelaku diduga memakai sepeda motor yang parkir di lapangan, sekitar 50 meter dari rumah korban.

“Ada warga yang mendengar suara sepeda motor berhenti di lapangan beberapa menit sebelum terdengar ledakan,” kata seorang polisi.

Sekitar pukul 09.10 WIB, Kapolres Lhokseumawe, AKBP Kukuh Santoso, tiba di lokasi. Setelah memperhatikan dan memotret lubang bekas tempat jatuh granat, Kukuh menanyai Hamdani di dalam rumahnya.

Kukuh yang ditanya wartawan menyatakan bahwa dugaan sementara motif pelemparan granat itu mengarah ke masalah pribadi antara korban dan temannya.

“Barusan kita sudah interogasi korban. Pengakuannya, beberapa waktu lalu, ada teman dia yang datang meminta sejumlah uang dan sempat mengancam karena tidak diberikan uang. Sebab biasanya saat diminta, dikasih,” katanya.

“Pengakuan dia masalah pengancaman itu juga sudah pernah diselesaikan secara internal Partai Aceh, karena korban juga orang Partai Aceh. Jadi barang kali masalah ini mengarah ke sana (masalah pribadi),” tambah Kukuh.

Ditegaskan, pihaknya akan terus mengembangkan kasus pelemparan granat itu untuk menangkap pelaku. “Kita berharap kejadian ini tidak dipolitisir. Yang jelas, ini membuktikan senjata api dan bahan peledak ilegal masih ada di tengah masyarakat,” katanya.

Sementara itu, Hamdani menduga pelemparan granat itu dilatarbelakangi masalah pribadi atau Pilkada.

“Saat kejadian, saya sedang beristirahat, karena beberapa jam sebelumnya baru tiba di rumah sepulang dari Banda Aceh. Saya dikejutkan dengan suara ledakan, tetapi saat ke luar hanya terlihat asap mengepul,” katanya kepada wartawan.

Dia mengaku tidak sempat melihat pelaku. Namun Hamdani menduga pelaku datang dengan sepeda motor dan parkir di lapangan, berjarak sekira 50 meter dari rumahnya.

“Ada warga yang mendengar suara sepeda motor berhenti di lapangan itu. Dan di lumpur jalan depan rumah saya ada bekas tapak sepatu, tapak itu masih baru, sepertinya milik pelaku yang melempar granat,” katanya.

Dia menyatakan, tak menuduh orang tertentu sebagai pelaku yang melempar granat. Meski beberapa waktu lalu ada temannya yang mengancam karena tak memberi uang yang diminta menjelang hari Meugang.

“Saya lihat kejadian ini antara masalah pribadi atau kaitannya dengan Pilkada. Karena selama ini tidak ada masalah soal BRA. Tapi saya tidak mau berspekulasi, saya serahkan kasus ini kepada polisi untuk mengusutnya,” kata Hamdani. []

Redaksi
Redaksihttp://www.acehkita.com
ACEHKITA.COM hadir sejak 19 Juli 2003. Kami bisa dihubungi via @acehkita, redaksi[at]acehkita[dot]com

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,400SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU