Thursday, April 25, 2024
spot_img

RSUZA Diadukan ke Polisi

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Riza Nova Rianti, 12 tahun, pasien yang mengalami koma setelah menjalani operasi di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin, meninggal dunia, Rabu (5/8) sore. Pihak keluarga kemudian mengadukan manajemen RSUZA ke polisi karena ditengarai telah melakukan malapraktik.

“Saya tidak terima perlakukan dokter terhadap Riza. Sebelumnya dia sehat tapi kondisinya terus memburuk pascaoperasi, sampai akhirnya dia meninggal tadi sore,” ujar Samsiar sambil terisak kepada acehkita.com.

Menurut Samsiar, saat dirujuk ke RSUZA, Riza hanya mengeluhkan sakit pada bagian perut. Saat itu dokter mendiagnosa bahwa terjadi kebocoran pada usus korban dan harus segera dioperasi. Namun, pascaoperasi, kata Samsiar, dokter tidak menemukan kebocoran pada lambung dan mengatakan Riza gagal ginjal.

“Kondisi anak saya terus memburuk dan Riza juga harus dicuci darah secara berkala. Sejak operasi 10 Juli lalu, Riza telah melakukan cuci darah sebanyak10 kali,” kaat Samsiar.

Ia mengatakan, usai operasi Riza koma dan pada hari terakhir dirawat, dokter tidak lagi melakukan pencucian darah, karena HB siswa kelas enam SD itu sangat rendah. Samsiar menyebutkan, kondisi Riza setelah operasi sangat bertolak belakang dengan sebelum dioperasi. ”Sebelumnya dia sangat sehat dan dapat berkomunikasi dengan baik,” ujarnya.

Safaruddin, pengacara yang mendampingi keluarga Samsiar, menuding tindakan dokter yang mengoperasi Riza merupakan tindakan tergesa-gesa. “Ini kesalahan yang dilakukan dalam mendiagnosa penyakit sehingga nyawanya tak tertolong,” ujarnya.

Ia berharap kepolisian menindaklanjuti laporan keluarga pasien yang merupakan warga miskin itu. “Apa karena mereka pasien dari keluarga miskin lantas dapat diperlakukan seperti kelinci percobaan?” kata Safaruddin.

Amatan acehkita.com, Samsiar didampingi pengacaranya langsung menuju ruang Sentral Pengaduan Kepolisian (SPK) Polda Aceh sesaat setelah Riza meninggal dunia. Laporan tersebut diterima oleh Bripda M Siregar dengan nomor laporan LP/B-I28/VIII/2009/Rops. Sementara jenazah Riza masih terbaring di ruang PICU RSUZA.

“Kami ingin jenazah segera diotopsi untuk mengetahui penyebab kematiannya sebelum dikebumikan agar memudahkan prosesnya,” kata Safaruddin

Sementara itu dalam konferensi pers dengan sejumlah wartawan sehari sebelumnya, Direktur RSUZA Taufik Mahdi mengatakan apa yang dilakukan terhadap pasien telah melalui prosedur medis. Menurutnya untuk mengetahui penyebab sakit di bagian perut memang harus dilakukan tindakan operasi.

“Perut pasien semakin membesar saat pertama dirujuk ke rumah sakit. Ini tekanan di bagian perut sehingga perlu antisipasi cepat. Jika kemudian terjadi gagal ginjal bisa jadi itu penyakit yang sudah diindap sebelum operasi,” paparnya.

Menurut Taufik, diagnosa pertama tidak bisa seratus persen pasti. Untuk itu memang harus segera dilakukan operasi untuk pasien yang masuk darurat. Kalau kemudian tidak terdeteksi memang pasien ada kelainan ginjal atau risiko dari operasi. []

Redaksi
Redaksihttp://www.acehkita.com
ACEHKITA.COM hadir sejak 19 Juli 2003. Kami bisa dihubungi via @acehkita, redaksi[at]acehkita[dot]com

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,500SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU