Saturday, April 20, 2024
spot_img

Ratusan Ternak di Jantho Cacingan

ACEH BESAR | ACEHKITA.COM – Ratusan ternak masyarakat Jantho terserang penyakit cacingan. Hal tersebut, terbukti di saat dokter hewan dari Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Unsyiah melakukan peninjauan lapangan, untuk mengobati ternak lembu, kerbau, dan kambing di tujuh desa di Kemukiman Jantho, Jumat, dan Sabtu (11-12/11).

Tujuh desa tersebut adalah Jalin, Data Cut, Jantho Lama, Weue, Lueng, Awek, dan Jantho Baru.

Selain diserang penyakit yang mengakibatkan fisik ternak menjadi kurus itu, juga ditemukan kasus ternak yang menderita penyakit Pink Eye, atau peradangan pada mata hewan, hingga mata menjadi merah.

Syafruddin, kepala Poliklinik  FKH Unsyiah, menyebutkan, penyakit tersebut timbul karena virus dan bakteri yang menyerang. “Kondisi kandang yang tergenang menjadi satu penyebabnya. Kemudian binatang yang dilepas terlalu pagi, dan dijemput terlalu malam juga menjadi akibat tumbuhnya cacing,” kata Syafruddin kepada acehkita.com, Sabtu (12/11) sore.

Telur cacing, sebut Syafruddin, naik ke atas rerumputan dipagi hari. Sehingga ternak yang dilepas terlalu pagi, berisiko terkena penyakit cacingan.

“Di lapangan, kita juga menemukan kasus Miasis (luka di tubuh hewan yang telah membusuk, dan berbelatung), dan penyakit Scabies (kurap yang tumbuh pada hewan),” kata Zulbahri, salah seorang dokter hewan.  

Selain semua penyakit tersebut, kebanyakan hewan di Jantho bertubuh kecil. Karena, masyarakat masih mengawinkan ternak dengan sistem lepas ke alam. “Insiminasi buatan mungkin salah satu cara untuk meningkatkan reproduksi hewan menjadi lebih besar,” kata Syafruddin.

Insiminasi adalah penyilangan genetik, untuk merangsang hewan hingga mempunyai keturunan yang lebih besar. Ia menambahkan, karena genetis ternak yang tidak bagus, hewan cenderung lebih mudah terkena penyakit.

Selain memeriksa dan mengobati ternak, lima dokter hewan dari FKH tersebut, terlebih dahulu memberi penyuluhan tentang konsep mengenai bagaimana cara beternak yang sehat, dan manajemennya di pedesaan. Tim FKH tersebut digaet oleh awak Fauna & Flora International (FFI) Aceh Program dan Jantho Ranger, untuk memberi pemahaman kepada masyarakat Kemukiman Jantho.

Pendamping Program FFI, Yasir Permana mengatakan, pelatihan dan pengobatan hewan tersebut adalah program untuk memberi pemahaman tentang peternakan kepada masyarakat. “Dengan pengetahuan tersebut, nantinya bisa menambah pemahaman para warga untuk merawat ternak, sehingga terhindar dari penyakit,” sebut Yasir.

Selama dua hari tersebut, tim dokter hewan, yang dibantu ranger mengobati sekitar 300 ekor ternak kambing, dan 200 ekor lembu, serta kerbau.[]

Redaksi
Redaksihttp://www.acehkita.com
ACEHKITA.COM hadir sejak 19 Juli 2003. Kami bisa dihubungi via @acehkita, redaksi[at]acehkita[dot]com

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,400SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU