Friday, April 26, 2024
spot_img

Ranger Sarah Deu

SARAH DEU, ACEH JAYA — Raungan infrasonik membelah sunyi belantara. Bukan pertanda perang, melainkan riuh Po Meurah bercengkrama di sungai. Bulir air di antara semilir angin membasuh dedaunan.

Seakan bukan sekadar melepas gerah, gajah-gajah saling siram. Kawanan ini dikenal dengan kelompok 13, sesuai jumlahnya. Sore terik itu, jumlahnya bertambah.

Fahmi, Leader Conservasi Rescue Unit (CRU) Sarah Deu, kawasan Ulu Masen, Aceh Jaya, menghitung jumlahnya sudah 14 ekor. Sejak awal bulan lalu, bayi yang belum diketahui jenis kelamin, bergabung dalam kawanan.

”Saat itu kebetulan saya sedang berada di sungai dimana gajah-gajah itu menghabiskan waktu untuk mandi, lalu saya memotret dan setelah menyaksikan hasilnya ternyata jumlah mereka memang sudah bertambah, dengan hadirnya bayi gajah,” jelas Fahmi, saat disambangi acehkita.com di CRU Sarah Deu, pertengahan April lalu.

Sarah Deu sendiri ’medan perang’ antara manusia dan gajah paling kesohor. Agar damai tercipta,” kita jadikan lahan konservasi, untuk meminimalkan konflik,” jelas Fahmi.

Dari area menyeramkan, Sarah Deu disulap menjadi kawasan menyenangkan. Kawasan ini dijadikan markas ’gajah polisi’, dilatih untuk menghalau amuk gajah liar yang kerap melumat kebun warga.

Jelas manusia turut andil membuat gajah jadi berang. Agar adil, tak hanya gajah yang dididik. Sarah Deu juga difungsikan sebagai ’taman belajar’. ”Kawasan ini juga menjadi kawasan edukasi bagi warga untuk menjaga lingkungannya,” kata Fahmi.

Sebenarnya, warga sekitar tak berhubungan langsung dengan gajah. Namun aktifitas membuka lahan perkebunan yang terus menjorok ke dalam hutan membuat gajah terusik. ”Karenanya kawasan konservasi didirikan disini,” kata Fahmi.

Serupa gajah, warga juga dilatih menjadi ranger. Tugasnya menjaga hutan. Menurut Fahmi, pihaknya juga mengajarkan masyarakat memanfatkan hutan untuk peningkatan sumber ekonomi.”Misalnya bagaimana menjadikan kotoran gajah sebagai pupuk biogas,” terang Fahmi.

Kini Fahmi dan rekan-rekannya memilki lima ekor gajah terlatih. Tiga diantaranya menjadi pentolan seperti Ida, Suci dan Haris. Namun kelompok lima ini, semuanya ’gajah polisi’. Sedikitnya tujuh mahot, alias pawang gajah disiagakan untuk melatih dan mendampingi.

”Setiap pagi gajah-gajah ini kita bawa ke hutan, dimana mereka bisa menghabiskan waktunya di sana, dan ketika sore hari mereka kembali untuk belajar, berlatih dan istirahat,” jelas Sofyan, sang mahot.

Bagi Sofyan, 30 tahun, mengawal gajah bukan hal baru. Pengalamannya menjadi mahot hampir 10 tahun, membuat Sofyan paham betul apa keinginan para gajah.

”Mereka hewan yang manis sebenarnya jika kita mau memahami kehidupannya, buktinya gajah-gajah terlatih ini akan sangat menghibur jika kita ada bersama mereka,” kata Sofyan

Menjadikan kawasan Sarah Deu sebagai wilayah konservasi merupakan program perlindungan hutan yang dikelola Flora & Fauna International (FFI) Aceh. Selain Aceh Jaya, Kabupaten Aceh Besar dan Aceh Barat juga menjadi target konservasi.

”Kita terus menyosialisasikan program ini, sehingga pemerintah nantinya benar-benar akan mencanangkan kawasan Ulu Masen sebagai kawasan yang harus dilindungi,” kata Fahmi.

Menurut Fahmi, pengusulan kawasan hutan Ulu Masen dimulai sejak tahun 2002. Kala itu, FFI telah menjalankan program di Aceh selama empat tahun. Berdasarkan data yang dikumpulkan, bagian utara Aceh cukup syarat memiliki kawasan konservasi.

Kegiatan program ini mulanya hanya fokus mengusung jenis Elephas maximus sumatranus (gajah sumatera) sebagai jenis utama (Flagship species) yang perlu dilindungi keberadaannya di habitat aslinya.

“Tapi saat ini tanpa meninggalkan jenis utama, tujuan pelestarian Hutan Ulu Masen menjaga kesinambungan jasa lingkungan yang disediakan untuk masyarakat Aceh, terutama penduduk lima kabupaten di sekitar wilayah hutan ini,” tambah Fahmi.[]

Redaksi
Redaksihttp://www.acehkita.com
ACEHKITA.COM hadir sejak 19 Juli 2003. Kami bisa dihubungi via @acehkita, redaksi[at]acehkita[dot]com

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,500SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU