LHOKSEUMAWE | ACEHKITA.COM — Tiga puluhan warga Desa Tambon Tunong dan Tambon Baroeh, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara, tumbang setelah menghirup bau tidak sedap yang diduga bau amoniak yang berasal pipa gas milik PT. Pupuk Iskandar Muda (PIM) bocor, Rabu (28/4). Setelah warga mengamuk, pihak perusahaan baru merujuk korban ke rumah sakit.
Berdasarkan keterangan yang dikumpulkan acehkita.com, warga Desa Tambon Tunong dan Tambon Baroeh menghirup udara berbau tidak sedap sekitar pukul 9.30 Wib. Setelah menghirup udara tersebut, sejumlah warga merasakan pening dan mual-mual sampai mengeluarkan muntah. Melihat kondisi itu warga yang belum terkontaminasi melarikan korban ke klinik PT PIM di desa setempat.
Namun setelah beberapa jam mendapatkan pelayanan medis, kondisi korban tidak ada perubahan. Sementara korban lain terus berdatangan yang membuat suasana semakin gaduh. Pelayanan yang kurang memuaskan dari klinik membuat warga emosi. Apalagi obat-obatan di klinik itu terbatas.
Selain itu warga juga menyesalkan lambannya pihak klinik dalam mengambil keputusan untuk merujuk pasien ke rumah sakit. Padahal, sejak pulul 13.00, saat pasien yang sedang kritis berada di klinik, pihak PT PIM, anggota DPRK dan camat Dewantara sempat menjenguk, namun keputusan rujuk baru dilakukan sekitar pukul 15.30.
”Jam 3 Lewat baru dibawa ke rumah sakit, ada yang muntah dan ada yang pingsan di klinik itu, tapi masih dibiarkan,” ujar kerabat korban Nurhayati Majid (40).
Minimnya jumlah ambulans di klinik tersebut membuat warga harus mengangkut korban ke berbagai rumah sakit di Lhokseumawe seperti RS TNI AD, RS PMI dan RS Bunda yang berjarak 17 kilometer m dari lokasi.
Insiden tumbangnya warga di sekitar PT PIM bukan kali ini saja terjadi. Kasus serupa terjadi pada Februari 2010. Saat itu sedikitnya 200 warga tumbang dan terpaksa di rawat di rumah sakit setelah menghirup gas yang keluar dari pipa bocor. []
