SEMARANG-Tamat sudah perjalanan PSIS Semarang di kancah Liga Super. Dengan berat hati, klub asal Jawa Tengah itu harus membubarkan tim seniornya. Untuk melanjutkan sisa laga, mereka menyodorkan tim U-21.
“Kami sudah menyampaikan keputusan ini kepada Badan Liga Indonesia dan mereka tidak mempermasalahkannya. Kami terpaksa mengambil keputusan ini karena tak ada lagi dana untuk melanjutkan kompetisi,” ujar ketua umum PSIS, Sukawi Sutarip, dalam jumpa pers hari Selasa (5/5).
Sejak bergulirnya Liga Super, PSIS sudah menghabiskan dana sebesar Rp 6 milyar sebagai biaya operasional, gaji pemain dan juga transfer pemain. Sukawi mengakui bahwa tim senior sangat banyak mengahabiskan anggaran ketimbang tim U-21.
Dan selanjutnya PSIS akan berkonsentrasi pada tim U-21, dan mereka akan melanjutkan sisa pertandingan di Liga Super. Sukawi yang juga Walikota Semarang menjamin PSIS tidak akan dijual kepada siapapun.
“PSIS harus tetap berada di Semarang. Jika ada perusahaan yang ingin membelinya maka home base harus tetap di kota ini. Kecuali itu, PSIS tak akan dijual,” tegasnya.
Bukan hanya membubarkan tim senior, PSIS juga akan memberhentikan kontrak sang pelatih Bambang Nurdiansyah. Dan tim PSIS juga memilih bubar, karena saat ini berada dalam posisi paling bawah klasemen. Dari 27 laga yang sudah dijalankan, mereka hanya mampu meraup 19 poin dari 16 kali menelan kekalahan, tujuh kali seri dan sisanya empat kali menang.
Dengan posisi ini, PSIS dipastikan akan degradasi dan tahun depan akan bermain di divisi utama. [bb]