Thursday, April 25, 2024
spot_img

Program Kakao Berakhir, 5.000 Petani Terus Dibina

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM –Jelang berakhirnya Program Kakao Aceh yang sedang dijalankan oleh ActionAid Australia (AAA) – Yayasan Keumang, sebanyak 5.000 petani yang selama ini menerima manfaat program, dipastikan akan terus dibina secara berkelanjutan.

Saat ini, program yang dijalankan didanai oleh Multi Donor Fund (MDF) melalui Proyek Aceh Economic Development Financing Facility (AEDFF). “Program memang akan berakhir Agustus 2012 ini, tapi kami Yayasan Keumang akan terus melanjutkan program pembinaan, untuk perubahan produktivitas dan kualitas kakao di Aceh,” kata Yusri Yusuf, Direktur Yayasan Keumang dan Steering Committee Meeting di Banda Aceh, Senin 16 Juli 2012.

Menurut Yusri, pihak penerima manfaat tak perlu gelisah dengan berakhirnya program yang disupport MDF. Yayasan Keumang yang tetap tinggal di Aceh akan terus memastikan petani kakao sukses meningkatkan pendapatannya. Koperasi kakao yang telah dibentuk juga akan diperhatikan sampai benar-benar mandiri. “Kami berharap semua pihak dapat mendukung hal tersebut,” ujarnya.

Selama ini, kata Yusri, pihak AAA –Keumang telah bekerja untuk meningkatkan pendapatan petani kakao melalui pelatihan-pelatihan maupun membentuk Sembilan koperasi primer dan satu koperasi sekunder, yang tersebar di Pidie, Aceh Utara dan Aceh Timur. Pada Maret 2012 lalu, koperasi tersebut telah berhasil mengekspor kakao sebanyak 9,5 ton.

Sementara itu, Advisor Program Kakao Aceh, DR Ashabul Anhar mengatakan selama ini berbagai kendala dalam membangun petani kakao, sebagiannya telah diatasi. Berbagai kendala tersebut misalnya adalah terkait pemeliharaan kakao, penyediaan bibit unggul dan perlakuan kakao pascapanen.

Menurutnya saat awal program, produktivitas petani kakao di wilayah program sangat rendah. Petani hanya mampu menghasilkan 450 – 500 kilogram kakao perhektar pertahun. Setelah dua tahun Program Kakao Aceh berjalan, kata Ashabul, ada peningkatan yang signifikan produksi kakao di Aceh. “Tapi kami belum berani sebutkan angka riil, penelitian terhadap data ini sedang berlangsung,” ujarnya.

Perwakilan dari Bappeda Aceh Timur, Abdul Razak mengatakan membantu sepenuhnya apa yang dilakukan oleh AAA – Keumang. “Kami belajar banyak dari program ini, kami bertekad meningkatkan kakao di Aceh Timur karena kakao itu pernah menjadi komoditas unggulan di sana,” ujarnya.

Sementara itu, Perwakilan dari Bappeda Aceh Utara, Muzakkir Fuad mengungkapkan pihaknya juga mempunyai program dalam membina petani kakao di wilayahnya. Dalam lima tahun ke depan, kata Muzakkir, pihaknya akan melakukan perluasan areal kakao sekitar 100 – 200 hektar. “Juga akan melakukan peremajaan kakao sampai 625 hektar,” ujarnya.

Dia berharap adanya kerjasama yang baik antara Bappeda Aceh Utara dengan AAA-Keumang, terutama terkait data-data penerima manfaat yang selama ini dibantu program. “Agar bantuan merata dan tidak tumpang tindih,” ujar Muzakkir. []

Redaksi
Redaksihttp://www.acehkita.com
ACEHKITA.COM hadir sejak 19 Juli 2003. Kami bisa dihubungi via @acehkita, redaksi[at]acehkita[dot]com

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,500SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU