BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegur pihak Bea Cukai Pelabuhan Belawan, Sumatera Utara, karena menahan peralatan medis bantuan Pemerintah Federal Jerman yang akan disumbangkan untuk Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin Banda Aceh. Ini merupakan kali kedua Bea Cukai Belawan mendapat teguran Presiden.
Yudhoyono meminta Sekretaris Kabinet, Menteri Keuangan dan Direktorat Jenderal Bea Cukai untuk menyelidiki penyebab tertahannya bantuan hibah Jerman ini untuk Aceh.
“Saya minta segera diselesaikan. Tidak elok barang dikumpulkan di pelabuhan sementara diperlukan di sini untuk kepentingan kemanusiaan,” kata Presiden Yudhoyono saat memberikan sambutan peresmian Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda Blang Bintang, Kamis (6/8).
Yudhoyono memperlihatkan kekecewaan dan kemarahannya kepada Belawan. Pasalnya, ini untuk kedua kalinya Belawan menahan bantuan yang akan digunakan untuk kepentingan kemanusiaan di Aceh. Sebelumnya, Yudhoyono menegur Belawan karena menahan barang bantuan di masa tanggap darurat yang seharusnya segera disalurkan untuk korban tsunami Aceh.
“Saya pernah marah dan menegur Bea Cukai Belawan pada saat masa tsunami, karena ada barang penting yang lama sekali mengendap di sana,” kata Yudhoyono.
Presiden menyatakan, barang bantuan tidak boleh tertahan lama di pelabuhan, apalagi sudah berbulan-bulan. “Jangankan bulanan, seminggu-dua-minggu saja tidak boleh berhenti. Yang lalai harus mendapatkan sanksi. Saya ingin dicek sampai ada penjelasan,” kata dia.
Sebelumnya, dalam sambutan pada peresmian Bandara Iskandar Muda, Gubernur Aceh Irwandi Yusuf melaporkan bahwa ada 11 kontainer peralatan medis senilai Rp3,5 milyar yang diperuntukkan bagi rumah sakit ditahan Pelabuhan Belawan.
“Kami memohon Bapak Presiden memberikan arahan kepada pejabat terkait untuk segera memproses pembebasan peralatan medis itu,” kata Irwandi. Menurutnya, bantuan untuk korban tsunami seharusnya tak dikenakan bea masuk. []
