BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Setelah sempat bertahan delapan hari, Posko Keprihatinan Mahasiswa di Taman Ratu Safiatuddin Lamprit Banda Aceh, akhirnya bubar, Jumat (25/12) malam.
Pantaun acehkita mahasiswa mengakiri aksinya pukul 19.00 WIB dengan mencabut spanduk dan grafiti gubernur Aceh yang mereka pajang di sekitar taman sejak 17 Desember lalu. Sekitar taman juga terlihat bersih kembali dari spanduk yang berisi protes kepada Gubernur Irwandi Yusuf dan Wakil Gubernur Muhammad Nazar yang dinilai gagal mengemban amanah rakyat Aceh.
“Kami sepakat berhenti dengan pertimbangan keamanan kunjungan Wapres,” kata penangung jawab aksi Hendra Budian kepada acehkita.com
Hendra mengatakan desakan menghentikan aksi itu, juga datang dari Kepolisian Kota Besar Banda Aceh melalui kasat Intel. Selain itu penghentian aksi juga karena gubernur berjanji akan menerima mereka dalam dialog terbuka.
“Irwandi berjanji siap berdialog dan menerima kritikan maupun tawaran kita,” kata Hendra. “Rencananya tanggal 28 Desember, karena sekarang dia sedang sibuk kedatangan Wapres,” tambahnya.
Seperti diberitakan, posko yang didirikan mahasiswa merupakan bentuk keprihatinan atas kepemimpinan Irwandi dan Nazar. Mahasiswa menilai keduannya gagal mengemban amanah rakyat. Karena meski telah tiga tahun memimpin keduannya dinilai belum mampu mensejahterakan rakyat.
Posko keprihatinan di tugu Ratu Safiatuddin merupakan aksi kedua setelah sebelumnya mahasiswa juga berencana mendirikan posko depan kantor gubernur. Saat itu Poltabes Banda Aceh menggagalkan rencana mahasiswa dengan menangkap Koordinator Aksi Hendra Budian meski kemudian melepasnya kembali. []
