LHOKSEUMAWE | ACEHKITA.COM — Polisi mengklaim menangkap 13 orang yang diduga terkait kelompok bersenjata Din Minimi. Polisi mengonfirmasikan bahwa di antara mereka ada yang terlibat dalam kasus penculikan dan penembakan dua anggota TNI di Kecamatan Nisam Antara.
Kepala Kepolisian Daerah Aceh Inspektur Jenderal Husein Hamidi menyatakan, 13 orang yang ditangkap polisi di empat daerah merupakan anggota kelompok Din Minimi.
Menurutnya, malah ada beberapa orang yang telah ditangkap itu terindikasi terlibat dalam kasus penculikan dan penembakan dua anggota intel Kodim Aceh Utara di Desa Alumbang, Kecamatan Nisam Antara, medio Maret lalu.
“Ya, termasuk kelompok itu,” kata Kapolda Husein Hamidi kepada wartawan di Mapolres Lhokseumawe, Senin (13/4/2015).
Peran mereka, sebut Kapolda, bukanlah eksekutor penembakan dua anggota TNI tersebut. “Anggota kelompok itu yang ikut pada saat penculikan dan ikut pada saat penembakan, yang sudah kita lakukan penangkapan beberapa orang itu,” ujar Husein. “Otak pelakunya belum dapat.”
Belum diketahui motif penculikan dan penembakan terhadap dua anggota TNI, Serda Hendrianto dan Sertu Indra Irawan di Alumbang, Nisam Antara. Polisi menduga, aktivitas operasi dan pemusnahan ladang ganja yang gencar dilakukan Polri dan Kodim 0103 Aceh Utara menjadi pemicu.
“Jadi tidak tertutup kemungkinan, karena bisnis mereka terganggu sehingga dijadikan target. Tidak tertutup kemungkinan,” tambah Kapolda Husein.
Sebelumnya, Din Minimi mengaku tidak terlibat dalam kasus penculikan dan pembunuhan dua anggota intel Kodim Aceh Utara tersebut.
Pascapenculikan itu, TNI mengerahkan dua SSK dan lebih 150 personel Polri untuk memburu pelaku. Mereka menyisir pedalaman Kecamatan Nisam Antara dan meluas hingga Kecamatan Sawang.
Kapolda menegaskan bahwa Din Minimi masih berada di Aceh. “(Operasi ini akan dilakukan) sampai pelakunya semuanya tertangkap,” ujar Husein. []
FG
