ACEH UTARA | ACEHKITA.COM — Polisi menyita sejumlah barang bukti yang ditinggalkan para pelaku penumbangan tower jaringan interkoneksi listrik Aceh-Sumatera Utara di Desa Matang Sijuek Barat, Aceh Utara. Akibat “sabotase” penumbangan tower ini, suplai arus listrik ke sembilan daerah terganggu.
Barang bukti yang berhasil diamankan pihak Kepolisian Resor Aceh Utara yaitu satu gergaji besi, tiga mata gergaji besi, empat botol oli, dan tiga botol minuman kaleng.
“Alat ini diduga digunakan pada saat pelaku menumbangkan tower,” kata Iptu Mardan dari Unit Reserse dan Kriminal Polres Aceh Utara, kepada wartawan Ahad (8/1).
Menurut Mardan, barang bukti itu ditemukan polisi kala menyisir lokasi kejadian pada pukul 03.00 WIB. Polisi juga menemukan bekas tapak kaki para pelaku. Dari jumlah bekas tapak kaki itu, polisi menduga pelaku lebih dari satu orang.
“Kami belum mengetahui motifnya dan akan terus menyelidiki kasus ini,” kata Mardan.
Sabotase tower listrik terjadi di tower transmisi yang terletak di Desa Matang Sijuek Barat, Kecamatan Baktiya, pada pukul 23.00 WIB, Sabtu (7/1). Akibat pemotongan tower ini, jaringan listrik ke sembilan daerah terganggu.
Semalam, sekira pukul 23.00 WIB hingga 00.15 WIB, Banda Aceh gelap gulita. Pemadaman juga berlanjut pada pagi tadi. Listrik baru kembali nyala pada pukul 13.00 WIB. Namun, baru sejam nyala, arus listrik kembali padam, meski hanya sekitar 20 menit. []