Saturday, April 20, 2024
spot_img

Polisi Gelar Simulasi Pengamanan Pemilu

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Kepolisian Resort Kota Banda Aceh menggelar simulasi pengamanan Pemilihan Umum 2014 di halaman Mapolresta Banda Aceh, Kamis (13/2/2014). Simulasi ini digelar untuk memberikan gambaran kepada petugas pelbagai kemungkinan yang bakal terjadi pada Pemilu mendatang.

Simulasi pengamanan Pemilu dimulai dengan acara kampanye, yang ada pengerahan massa. Lalu proses sosialisasi yang dilakukan panitia pemungutan suara. Di sini, PPS mengajak warga untuk ikut memberikan suaranya dalam pemilihan. Simulasi juga dilakukan dengan mempraktikkan proses pemungutan suara, perhitungan suara di TPS. Sampai di sini, suasana masih terkendali.

Drama dimulai ketika petugas PPS, Linmas, dan Polisi hendak membawa kotak suara ke kantor kecamatan (PPK). Di tengah jalan, rombongan pembawa kotak suara diserang dua lelaki, yang hendak merampas kotak suara. Serangan mendadak ini, dalam simulasi itu, dengan mudah bisa dipatahkan petugas polisi dan Linmas.

Polisi juga mempraktikkan proses perhitungan rekapitulasi suara di kantor Komisi Independen Pemilihan, hingga penetapan pemenang pemilu dan anggota legislatif.

Di sinilah bagian paling kritis. Puluhan massa berteriak-teriak di luar kantor penyelenggara pemilu. Simulasi itu memperlihatkan massa tak terkendali dan terjadi kontak fisik dengan polisi. Massa menendang dan melempar polisi huru hara. Tak mempan, polisi menambah personel pengaman, termasuk Brimob dengan sepeda motor dan senjata lengkap. Untuk membubarkan massa, polisi melepaskan tembakan ke udara, hingga massa yang ikut membakar pertokoan berhasil dibubarkan.

Kepala Kepolisian Resort Kota Banda Aceh Komisaris Besar Moffan MK menyebutkan simulasi ini digelar untuk memberikan pemahaman dan gambara kepada personel polisi apa yang menjadi kewajiban mereka dalam mengamankan pemilu.

“Ini hanya memberikan gambaran kepada pololisi yang terlibat dalam pengamanan pemilu, mana yang boleh dan tidak boleh mereka lakukan,” kata Moffan saat ditemui sebelum simulasi dimulai. “Kalau hanya disampaikan teori pengamanan saja kan mereka tidak punya bayangannya seperti apa.”

Meski dalam simulasi ini terdapat sejumlah skenario peindakan kerusuhan, kata Moffan, polisi tetap mengedepankan unsur humanis dalam pengamanan. “Kita tetap kedepankan sikap-sikap humanis, bukan arogansi aparat,” ujarnya.

Moffan menyebutkan, Polresta menerjunkan 724 personel untuk mengamankan pemilu. Personel polisi akan dibantu 1.752 petugas perlindungan massa (linmas), dan 217 personel TNI.

“Selain mengamankan kampanye, mereka akan ditugaskan mengamankan proses pemungutan dan perhitungan suara di 876 TPS,” kata Moffan. []

Redaksi
Redaksihttp://www.acehkita.com
ACEHKITA.COM hadir sejak 19 Juli 2003. Kami bisa dihubungi via @acehkita, redaksi[at]acehkita[dot]com

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,400SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU