SINABANG | ACEHKITA.COM — Sedikitnya 20 personel polisi yang bertugas di Kepolisian Resort Simeulue nyantri di pondok pesantren Salafiah Darul Falah, Desa Batularang, Kecamatan Teupah Selatan, selama delapan minggu atau dua bulan.
Gelombang pertama polisi menjadi santri itu masuk pesantren pada Rabu (7/11). Mereka berpangkat Brigadir Dua hingga Brigadir. Ini merupakan program yang dijalankan oleh Polres Simeulue untuk membekali personelnya di bidang agama.
“Ini program pembentukan pendalaman agama untuk polisi yang beragama Islam. Diharapkan setelah mendapat pendidikan, anggota polisi ini bisa menjadi motor agama di tengah-tengah masyarakat, lingkungan. dan tiang agama dalam keluarga,” kata Kapolres Simeulue AKBP Parluatan Siregar, Rabu.
Menurut Parluatan Siregar, pendalaman agama bagi personel polisi akan terus dilakukan secara berkelanjutan. Setelah gelombang ini, 20 personel lain akan mengikuti gelombang kedua. Semua peserta wajib menaati peraturan yang berlaku di pondok pesantren.
“Kita harapkan (mereka) menjadi santri semuanya setelah pendidikan ini,” kata Kapolres.
Pimpinan Dayah Salafiah Darul Falah Teungku Ali Fahmi mengatakan, pihaknya akan membekali pendidikan agama Islam bagi personel polisi ini dan akan memperlakukan mereka sama dengan santri lain.
“Kita upayakan anggota polisi yang masuk pesantren ini menjadi santri dan tidak ada bedanya sistem belajar dengan santri lainnya,” ujar Ali Fahmi. “Termasuk peraturan yang diterapkan di pondok pesanteren ini.”
Pesantren yang dipimpin Ali Fahmi bersantrikan 30 orang. Dengan tambahan personal polisi, maka jumlah santri di dayah itu 50 orang. []