acehvideo.tv

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Kepolisian Daerah Aceh mengaku sudah mengantongi identitas anggota Din Minimi, kelompok yang diklaim berada di balik serangkaian teror bersenjata di pesisir Utara dan Timur Aceh. Polisi menyatakan masih memburu mereka.

Kepala bidang Humas Polda Aceh AKBP Teuku Saladin menyebutkan, polisi telah menangkap 14 anak buah Din Minimi dan masih memburu 19 orang lainnya. Polisi meminta mereka menyerahkan diri.

“Sekarang mereka (yang sudah tertangkap –red.) menyalahkan kawannya yang belum tertangkap,” kata Saladin saat ditemui di Mapolda Aceh, Kamis (7/5/2015).

Menurut Saladin, dari 14 orang yang sudah ditangkap tersebut belum ada satu pun yang mau mengaku soal keterlibatan mereka dalam serangkaian teror. “Masih kita dalami semua keterangan mereka,” tambah Saladin.

Polisi menuding anggota Din Minimi terlibat dalam serangkaian teror, termasuk penembakan dua intel Kodim Aceh Utara.

Saat ini Polda Aceh dan Polresta Banda Aceh tengah disibukkan dengan pencarian Komeng, yang diduga terlibat dalam penembakan anggota TNI di Nisam Antara, Aceh Utara. Komeng, berhasil melarikan diri dari sergapan polisi di Desa Limpok, Aceh Besar, Selasa dinihari. Sedangkan seorang rekannya, Teungku Plang, ditangkap polisi.

Polisi mengerahkan 200 personel untuk mencari Komeng, yang diduga mengalami luka tembak, di seputaran Kecamatan Darussalam, Krueng Barona Jaya, Kutabaro, dan Baitussalam. Namun, hingga hari ketiga belum ada jejak keberadaan Komeng. Hanya saja, warga mengaku melihat seorang pria bersenjata di Desa Lampuja.

Saladin menyebutkan, penembakan anggota intel Kodim Aceh Utara di Nisam Antara Maret lalu erat kaitannya dengan aksi TNI dan Polri menggagalkan aksi penyelundupan narkoba dan memusnahkan ladang ganja di kawasan itu.

“Motif sementara soal ganja, karena selama ini kita sering menemukan ladang ganja. Mungkin mereka merasa terganggu,” ujarnya.

Din Minimi membantah semua tudingan polisi. “Saya tidak ada urusan dengan TNI karena yang kami lawan adalah Pemerintah Aceh untuk memperjuangkan keadilan seperti disebutkan dalam perjanjian damai dengan Pemerintah Indonesia,” kata Din Minimi kepada acehkita.com, 16 April lalu.

Orang-orang yang ditangkap tersebut, kata Din Minimi, juga bukan anak buahnya. “Hebat kali saya kalau punya anak buah sebanyak itu. Mereka bukan anak buah saya. Mungkin antara mereka ada saya yang kenal kalau mereka mantan kombatan GAM,” lanjutnya. []

GHAISAN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.