BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Sejumlah aktivis sipil Aceh kecewa dengan polisi karena tak mengizinkan mereka berunjukrasa di Bundaran Simpang Lima Banda Aceh, Jumat (20/11).
“Hanya karena datang pejabat TNI dari pusat, polisi tidak mengizinkan masyarakat sipil melakukan aksi di Simpang Lima,” kata Asiah uzia, peserta aksi.
Polisi hanya mengizinkan mereka berunjuk rasa di depan Mapolda Aceh di Jalan Teuku Nyak Arief Jeulingke. Massa pun mendadak harus membatalkan demo di Simpang Lima dan beralih ke Mapolda.
“Hanya agar jangan dilihat pejabat TNI, polisi rela markas Polda didemo,” kata mantan koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS) Aceh. “Polisi sudah merampas hak warga sipil untuk berekspresi.”
Hari ini, Kasad Letjen TNI Goerge Toisutta hadir di Banda Aceh melantik Pangdam Iskandar Muda Brigjen TNI Hambali Hanafiah, menggantikan Mayjen Soenarko di Lapangan Blang Padang.
Direktur Intelkam Polda Aceh Komisaris Besar Bambang Soetjahjo mengatakan, pemberian izin itu wewenang Poltabes Banda Aceh.
“Mungkin dikhawatirkan akan terjadi kemacetan kalau ada aksi di sana,” ujarnya.
Usai serah terima jabatan Panglima Kodam Iskandar Muda di Blang Padang, Goerge akan bertandang ke Markas Komando Daerah Militer Iskandar Muda yang terletak bersisian dengan Bundaran Simpang Lima. []