Thursday, April 25, 2024
spot_img

Polisi Janji Tindak Pengacau Pilkada

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Kepala Kepolisian Daerah Aceh Inspektur Jenderal Iskandar Hasan berjanji akan menindak tegas para pengacau pesta demokrasi untuk memilih pemimpin daerah yang baru. Karena, ia meminta seluruh elemen masyarakat untuk ikut membantu polisi menyukseskan pengamanan pilkada.

Hal itu ditegaskan Kapolda Aceh di sela-sela rapat koordinasi bersama TNI di Markas Kodam Iskandar Muda Banda Aceh, Rabu (8/2) pagi. Hadir dalam rapat itu, Pangdam Iskandar Muda Mayjen Adi Mulyono, Dan Lanal Sabang Kolonel Dodi, Dan Lanud Sultan Iskandar Muda Kolonel Maman S, serta kepala Polres dan komandan Kodim se-Aceh. Mereka membahas soal pengamanan pilkada.

Kapolda menyebutkan, pilkada yang aman dan nyaman merupakan harga mati bagi polisi dan TNI di Aceh. Bahkan, polisi mendatangan 750 Brimob dari Markas Besar Polri di Jakarta untuk ikut membantu pengamanan pilkada 9 April nanti. Mereka akan disebar ke 23 kabupaten/kota.

Menurut Iskandar Hasan, gesekan-gesekan antarpendukung kandidat bisa saja terjadi, terutama pada saat pelaksanaan kampanye nanti. Kata dia, pada saat itu permasalahan politis yang berkaitan dengan keamanan perlu diantisipasi.

“Saya mengimbau masyarakat untuk menjaga keamanan dan ketertiban di Bumi Serambi Mekkah ini, agar pemilukada yang akan kita ikuti bersama bisa berjalan dengan baik,” kata dia.

Masyarakat juga diimbau untuk tidak melakukan perbuatan anarkistis yang dapat mengganggu kelancaran pemilihan kepala daerah. Para pendukung kandidat pilkada juga untuk tidak mengganggu keteriban masyarakat lainnya.

“Kalau ada yang terganggu, kami dari Polda Aceh dan TNI akan menindak siapa pun yang melanggar hukum, sesuai dengan ketentuan,” ujar mantan Kapolres Aceh Utara ini.

Tindakan itu mulai dari upaya persuasif yang dilakukan polisi, investigatif, hingga ke upaya yang lebih keras lagi. “Kami tidak akan segan-segan untuk melakukan itu (penindakan –red.),” lanjut Kapolda diamini Pangdam Adi Mulyono.

Selain mengimbau masyarakat, ia juga mengimbau para kontestan untuk menjaga pendukung agar menjaga keamanan dan kenyamanan, serta tidak melakukan teror dan intimidasi terhadap masyarakat.

“Silakan masyarakat gunakan hak pilih sesuai dengan hati nurani masing-masing, siapapun yang dipilih, silakan,” sebutnya.

Dalam dua bulan terakhir terjadi lima kasus pemberondongan bersenjata yang menewaskan enam warga sipil dan melukai sepuluh lainnya. Kekerasan bersenjata itu terjadi di Bireuen, Banda Aceh, Aceh Utara, dan Aceh Besar. Teror berlanjut pada pemberondongan rumah salah seorang kandidat bupati di Aceh Utara. Ahad lalu, rumah milik tim sukses seorang kandidat juga diberondong, meski polisi meyakini motifnya utang-piutang.

Pada awal Desember 2011, kantor tim sukses Irwandi-Muhyan di Jalan Teungku Daud Beureu-eh digranat, meski tidak menimbulkan korban jiwa. Tak lama berselang, granat meledak di depan mess yang digunakan staf Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan yang berada sekitar 100 meter dari kantor tim pemenangan Irwandi di Lamprit. []

Redaksi
Redaksihttp://www.acehkita.com
ACEHKITA.COM hadir sejak 19 Juli 2003. Kami bisa dihubungi via @acehkita, redaksi[at]acehkita[dot]com

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,500SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU