JANTHO | ACEHKITA.COM — Tim gabungan dari Polisi Hutan dan Kepolisian Resort Aceh Besar menyita sedikitnya tiga kubik kayu ilegal dan memusnahkan puluhan kubik lainnya dalam operasi memburu para pembalak liar di kawasan hutan lindung Desa Cucum, Kecamatan Jantho, Aceh Besar, Kamis (4/2). Tidak ada pembalak liar yang berhasil ditangkap petugas.
Petugas akhirnya menyita tiga kubik kayu ini untuk dijadikan barang bukti. Sementara puluhan kubik lainnya dimusnahkan dengan cara dibakar dan dipotong kecil-kecil sehingga tidak bisa digunakan lagi. Tidak ada tersangka yang berhasil diamankan. Diduga, para pembalak liar telah duluan mengetahui adanya operasi sebelum petugas tiba ke lokasi.
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Pores Aceh Besar Iptu Agung Prasetyo mengatakan, kawasan pegunungan Jantho menjadi sasaran empuk para penebang liar. Beberapa kali operasi yang dilancarkan polisi dan Polhut, malah tak menyurutkan niat pembalak liar untuk memangkas hutan.
Tingkat perambahan hutan belum berkurang, masih saja tinggi intensitasnya, kata Agung.
Pembalak liar ini, sebut Agung, tergolong profesional. Buktinya, mereka membuat ruas jalan yang bagus ke lokasi penebangan liar. “Cukongnya cukup modal,” kata dia.
Agung mengkhawatirkan, jika pembalakan liar ini masih terus terjadi, Jantho akan mengalami kekeringan. Apalagi kawasan Cucum merupakan sumber air bersih bagi PDAM Tirta Montala Aceh Besar.
“Kawasan itu memang cagar alam yang harus dilindungi. Kalau tidak, dua atau lima tahun ke depan, maka kawasan ini akan terjadi kekeringan,” kata dia. []