BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Partai Nasional Aceh kembali berkabung. Belum genap sebulan tewasnya kader di Aceh Utara, kini partai itu kembali kehilangan kader di Aceh Selatan. Partai Nasional Aceh menyebutkan, penembakan yang menimpa Faisal, calon anggota legislatif PNA, dilakukan secara terencana dan sistematis.
Ketua PNA Irwansyah menyatakan, hari sebelum ditembak Faisal kedatangan tamu tak dikenal di rumahnya. “Sesaat sebelum kejadian korban menerima telepon gelap yang meminta almarhum untuk segera kembali ke Sawang,” kata Irwansyah dalam pernyataan tertulis yang dikirim ke media, Senin (3/3/2014).
Faisal maju sebagai calon anggota legislatif DPRK Aceh Selatan melalui daerah pemilihan dua, meliputi Kecamatan Sawang dan Meukek. Menurut data yang dirilis PNA, Faisal bukan berlatar belakang kombatan. “Ia berasal dari background wiraswasta. Orangnya pendiam dan sangat sopan, sehingga tidak memiliki musuh,” sebut Irwansyah.
Kasus penembakan terhadap Faisal, kata pria yang akrab disapa Muksalmina, itu merupakan bentuk teror terhadap kader Partai Nasional Aceh, terutama yang maju sebagai calon legislatif pada pemilu 9 April nanti. “Yang memusuhi PNA merasa tidak nyaman dan terancam dengan dukungan masyarakat kepada PNA,” ujar bekas juru bicara Gerakan Aceh Merdeka wilayah Aceh Rayeuek itu. “Ini teror dan kejahatan yang luar biasa.”
PNA meminta Kepala Kepolisian Republik Indonesia untuk turun tangan dalam menangani kekerasan menjelang pemilihan umum ini.
Seperti diberitakan sebelumnya, Faisal tewas dihujani 42 peluru kaliber 5.56 milimeter dalam perjalanan dengan mobil Honda Freed dari Labuhan Haji ke Sawang. Tiba di kawasan Gunung Genting Mancang, Meukek, Faisal diberondong dengan senapan serbu. Polisi belum mengetahui motif dan pelaku penembakan tersebut. []
