BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Arun yang memasok 145 megawatt daya listrik di Aceh kembali beroperasi. Sejak dua hari lalu, PLTMG Arun berhenti operasi karena terganggunya pasokan gas dari Perta Gas Arun sehingga menyebabkan Aceh mengalami krisis energi.
Informasi yang diperoleh acehkita.com, 11 mesin PLTMG Arun sudah mulai beroperasi sejak semalam pukul 21.00 WIB. Hari ini, rencananya 16 mesin yang ada di PLTMG Arun bisa beroperasi sepenuhnya.
“(PLTMG Arun) Sudah nyala lagi tadi malam. Gasnya itu sempat terganggu, jadi suplai gasnya nggak ada, otomatis PLTMG Arun jadi mati. Kemarin sudah lancar lagi, selesai,” kata Direktur Bisnis Regional Sumatera PLN, Amir Rosidin, usai diskusi di Kantor Staf Kepresidenan, Jakarta, seperti dilansir detikcom, Kamis (12/5/2016).
Hal senada dikemukakan General Manager PLTMG Arun. “Sudah teratasi mulai tadi malam. Pasokan gas dari Perta Gas Arun sudah normal kembali,” kata General Manager PLTMG Arun Rido D kepada wartawan, Kamis (12/5/2016).
11 mesin PLTMG Arun mampu menghasilkan 90 megawatt arus listrik. Namun jika 16 mesin yang ada beroperasi normal, PLTMG Arun mampu menyuplai pasokan listrik hingga 145 megawatt.
Sebelumnya acehkita.com memberitakan bahwa PLN memutuskan untuk memberlakukan sistem pemadaman bergilir di Provinsi Aceh. Keputusan ini diambil setelah PLTMG Arun berhenti beroperasi karena terganggunya pasokan gas.
“Kami memohon maaf kepada pelanggan PLN wilayah Aceh atas ketidaknyamanan ini,” ujar Manajer Senior Public Relation PT PLN Agung Murdifi kepada wartawan di Jakarta.
Beban puncak pemakaian listrik di Aceh mencapai 337 megawatt. Selama ini 56,2 megawatt dipasok dari PLTU Nagan Raya, 20 megawatt dari PLTD Lueng Bata, dan 162 megawatt dipasok dari Sumatera Utara (Sigura-gura). Dari semua sumber pasokan itu, kebutuhan listrik Aceh baru terpenuhi 224 megawatt. Ini artinya masih defisit. Hal ini diperparah dengan berhenti operasi PLTMG Arun sehingga defisit listrik Aceh mencapai 105 megawatt. []
