Wednesday, April 17, 2024
spot_img

PKA Bisa Dijadikan Sebagai Momen Berjualan

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Delapan hari ke depan, pemerintah Aceh menyelenggarakan Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-VI yang dilaksanakan empat tahun sekali. 23 kabupaten kota seluruh Aceh memamerkan produk andalan daerah mereka masing-masing. Oleh karena itu, Presiden Gerakan Wirausaha Aceh (Gwach), Suparno STP mengajak semua pihak menjadikan PKA tersebut sebagai momen “jualan”.

Menurutnya, untuk jualan tidak mesti memerlukan uang, akan tetapi apa saja yang dimiliki, baik itu berbentuk produk material, maupun kemampuan yang ada pada diri kita. Namun untuk mendapatkan hasil yang lebih bagus, maka juallah produk yang berharga.

“Kalau jualan butuh uang, itu bukan jualan namanya akan tetapi belanja, yang butuh duit itu kan pembeli, simpel sebenarnya,” ujar pemilik gerai Rumah Makan Ayam Lepaas tersebut, Sabtu (21/09/2013) di Banda Aceh.

Katanya lagi, kalau dilihat dari histori masyarakat Aceh, pada dasarnya sebagian besar mereka itu pedagang. Seperti orang Pidie, hampir rata-rata mereka berjiwa pedagang (pelaku bisnis-red). Hanya saja sekarang kebanyakan orang Aceh sudah manja. Ingin medapatkan yang instan dan suka mengeluh.

“Ingat! Ngeluh itu tidak pernah mengurangi masalah, dan tidak menyelesaikan masalah, yang ada hanya menambah masalah yaitu stres,” ujar ayah dari lima anah tersebut.

Yang menjadi permasalah kita hari menurutnya kita hanya diajarkan manajemen, tapi tidak pernah diajarkan praktik secara langsung. Ketika kita masih Sekolah Dasar (SD) guru mengajarkan ‘Bapak budi pergi ke kantor, Mamak budi pigi ke pasar’ anak-anak lansung terbayang baju rapi, pakai jas dan sepatu mengkilat. Sementara ketika dibilang ibu budi ke pasar, tidak ada cerita jualan ke pasar, tapi belanja.

“Sekarang kita balik, bapak budi pergi ke pasar, ngapain, ya jualan, itu baru nyambung,” ungkapnya sambil tertawa.

Dengan demikian akan melahirnya generasi-generasi yang menyukai dunia bisnis. Mereka tidak akan mebayangkan lagi mau duduk di kantor dengan pakaian rapi, walaupun tidak banyak tetapi pakaian rapi. “Apa jadinya negeri ini kalau semua anak-anak berfikir seperti itu.”tutupnya.

Oleh karena itu Suparno mengingat kepada masyarakat Aceh untuk memanfaatkan momen PKA ke- VI yang langka ini sebaik mungkin. “Kalau bukan kita yang mulai, siapa lagi. Kalau bukan sekarang, kapan lagi? Maka mulailah.” Tutupnya.[]

Redaksi
Redaksihttp://www.acehkita.com
ACEHKITA.COM hadir sejak 19 Juli 2003. Kami bisa dihubungi via @acehkita, redaksi[at]acehkita[dot]com

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,400SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU