Friday, April 26, 2024
spot_img

Pabrik Es Kapasitas 30 Ton Perhari Diresmikan

PIDIE JAYA | ACEHKITA.COM – Wakil Bupati Pidie Jaya, M Yusuf Ibrahim, meresmikan pabrik es balok yang dibangun melalui Program Teknologi Ramah Lingkungan untuk Industri Proses Perikanan (Terapan) di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Meureudu, Kamis (30/8).

Prosesi peresmian pabrik yang mampu memproduksi 30 ton es balok dalam satu hari ditandai dengan pengguntingan pita dan penarikan es balok batangan dari dalam mesin. Selanjutnya, es balok batangan itu diserahkan kepada para nelayan di PPI Meureudu secara gratis.

Pabrik es balok tersebut dibangun Aceh Development Fund (ADF) bersama tiga mitranya yang tergabung dalam suatu wadah konsorsium yaitu Fakultas Teknik Unsyiah, Perkumpulan BIMA dan An-Nisaa Centre. Dananya berasal dari hibah Multi Donor Fund melalui Proyek Fasilitas Pembiayaan Pembangunan Ekonomi (EDFF) Aceh.

Yusuf menyatakan pihaknya menyambut baik atas kehadiran program Terapan di daerahnya karena telah membangun pabrik es balok yang memang sangat dibutuhkan nelayan setempat. Selain itu, pelaksana Terapan juga membangun pabrik garam beryodium dan industri teri bersih.

“Dengan adanya program Terapan kita harapkan bisa meningkatkan pendapatan perekonomian masyarakat pesisir di Pidie Jaya. Kami harapkan industri-industri yang telah dibangun untuk dijaga dan dikelola dengan baik sehingga akan terus berkembang,” katanya.

Wakil Bupati Pijay itu juga mengharapkan kepada ADF dan konsorsium Terapan terus memberikan pendampingan pada koperasi-koperasi yang dibentuk melalui program tersebut di lokasi-lokasi industri tersebut.

“Kita patut berbangga karena saat ini Pidie Jaya sudah memiliki pabrik es untuk memenuhi kebutuhan es balok. Saya harap jangan sampai setelah kita resmikan hari ini, beberapa bulan kemudian pabrik ini menjadi es teler,” kata Yusuf.

Selama ini, nelayan Pidie Jaya membutuhkan es balok antara 25 hingga 35 ton sehari. Malah apabila hasil tangkapan ikan melimbah, kebutuhan es balok bisa mencapai 40 ton perhari.

Ketua Koperasi Usaha Nelayan Bersama, Munir Rasyid menyebutkan kehadiran pabrik es balok sudah lama ditunggu nelayan setempat. “Ini adalah rahmat bagi kami nelayan Pidie Jaya karena pabrik es ini telah dapat mengatasi kekurangan es balok,” katanya.

Munir menyatakan pihaknya masih memerlukan perhatian dan dukungan semua pihak meski selama ini sudah banyak mendapat pembelajaran melalui pelatihan yang diberikan pelaksana program Terapan.

“Kami telah bertekad menjadikan koperasi ini mandiri dan maju hingga generasi mendatang. Makanya, kami minta pendampingan terus dilakukan, terutama oleh Pemkab Pidie Jaya melalui dinas terkait,” katanya.

Sementara itu, Manajer Program Terapan Faisal Hadi menyatakan bahwa selain membangun konstruksi fisik pabrik es balok, pihaknya juga menyediakan mobil box untuk mendukung mobilitas pemasaran. Selain itu, juga difasilitasi berbagai peralatan operasional kantor.

“Belajar dari pengalaman beberapa industri sebelumnya, lewat program Terapan juga dilakukan proses penyiapan masyarakat melalui pembentukan koperasi dan peningkatan kapasitas masyarakat dengan berbagai macam pelatihan,” katanya.

Tantangan ke depan, menurut Faisal, adalah melanjutkan pengelolaan pabrik es yang telah dibangun terus berkembang. Di tahap awal, pengelolaannya dilakukan pihak swasta dengan melibatkan koperasi. Diharapkan sampai suatu saat nanti, koperasi benar-benar mampu mengelola sendiri pabrik es balok tersebut. []

Redaksi
Redaksihttp://www.acehkita.com
ACEHKITA.COM hadir sejak 19 Juli 2003. Kami bisa dihubungi via @acehkita, redaksi[at]acehkita[dot]com

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,500SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU