BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Wilayatul Hisbah Banda Aceh menangkap tiga pasangan remaja yang diduga bermesum, Sabtu malam.
Informasi yang dihimpun acehkita.com, saat diciduk, tersangka pelaku mesum mengumpat petugas. Mereka diciduk di kamar kos di kawasan Lorongan Anggrek, Banda Aceh dalam sebuah operasi yang melibatkan petugas Garnizun.
Kasat Pol-PP dan WH Banda Aceh Iskandar mengatakan penggerebekan dilakukan berdasarkan laporan warga yang kerap menyaksikan “aksi” tersebut hampir setiap malam.
“Warga mengaku sudah jengah. Mereka juga berulang kali mengingatkan agar mereka tidak melakukan hal yang melanggar syariat, namun mereka tidak jera,” kata Iskandar.
Tiga mahasiswi digiring ke markas Satpol PP dan Wilayatul Hisbah, sementara pasangannya ditahan di kantor Polsek Baiturahman, Banda Aceh. Ketiganya ditangkap atas dugaan melanggar Qanun Syariat Islam tentang khalwat.
Kepada petugas, seorang pelaku, asal Sumatera Utara, mengaku berstatus nonmuslim. Sementara dua pasang lainnya mengaku warga Aceh. Mereka ditahan sampai orang tua masing-masing datang menjemput.
Saat ditangkap, ketiga tersangka khalwat itu memprotes sikap petugas. Satpol PP dan WH dituding berlaku diskriminatif sambil membadingkannya dengan kasus pelecehan seksual terhadap tersangka pelaku asusila di Langsa.
Tersangka bahkan mengumpat dan memaki-maki petugas. Kendati mendapat perlawanan, petugas tetap menginterogasi pelaku.
Tahun lalu, sekitar 40 kasus khalwat dan mesum ditangani WH Banda Aceh. Namun kasus-kasus tersebut diselesaikan secara “adat”. Untuk pelanggaran berkategori ringan, pelaku hanya diberi pengarahan dan bimbingan serta dikenai wajib lapor. []