BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Pertumbuhan ekonomi Aceh pada triwulan III 2009 masih melemah, karena masih besarnya ketergantungan pada sektor minyak dan gas (migas).
Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh mencatat, pertumbuhan ekonomi provinsi ini, yang digambarkan oleh perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan, mengalami kontraksi sebesar 4,36 persen.
“Sedang pertumbuhan ekonomi tanpa migas mengalami pertumbuhan negatif sebesar 5,30 persen,” kata Plh Kepala BPS Aceh, Rudi Fachri, di Banda Aceh, Selasa (10/11).
PDRB Aceh triwulan III 2009 atas dasar harga berlaku mencapai Rp17,74 triliun. Sedang atas harga konstan 2000 mencapai Rp7,79 triliun.
Sementara PDRB Aceh tanpa migas atas dasar harga berlaku di triwulan ini mencapai Rp14,22 triliun. Atas harga konstan 2002 mencapai Rp6,75 triliun.
Fachri mengatakan, melemahnya perekonomian Aceh di triwulan ini disebabkan oleh kontraksi pada sektor migas. Pertumbuhan kontraksi juga terjadi pada sektor pertambangan, penggalian, dan industri pengolahan.
Negatifnya pertumbuhan ekonomi tanpa migas, sebut Fachri, karena terjadinya penurunan produksi pertanian, serta sektor pertambangan dan penggalian.
Sementara, sektor yang mengalami pertumbuhan positif pada triwulan ini adalah listrik, air bersih, kontruksi, sektor pertanian, keuangan dan lainnya. Sektor ini tumbuh 1 hingga 51 persen.
Pertumbuhan tertinggi terjadi di sektor listrik dan air bersih.[]