BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Seorang personel Kepolisian Resort Kota Sabang, Brigadir Irwanuddin, akhirnya dicambuk di depan publik usai salat zuhur di kompleks Masjid Babussalam, Sabang, Selasa (28/5/2013). Sementara Kejaksaan Negeri Sabang tidak berhasil menghadirkan dua terhukum cambuk lainnya.
Pencambukan personel polisi ini menyedot perhatian. Pasalnya, Kamis pekan lalu, prosesi eksekusi cambuk terhadap Brigadir Irwanuddin dan dua warga lainnya (Muliadi dan Sulastri) telah dilaksanakan.
Namun, eksekusi itu batal setelah Wakil Kepala Polres Sabang AKP Saiful Lubis mendatangi lokasi pencambukan dan menjemput anak buahnya tersebut.
Kepala Seksi Pidana Umum Kejaksaan Negeri Sabang Darwin menyebutkan, Brigadir Irwanuddin dijatuhi hukuman cambuk sebanyak enam kali karena terbukti melanggar Qanun tentang Perjudian (Maisir). Irwanuddin ditangkap pada Januari 2013 lalu karena menjadi penampung nomor judi toto gelap (togel).
“Dia dicambuk sebanyak enam kali atas pelanggaran qanun tentang maisir,” kata Darwin, Selasa (28/5/2013).
Saat dicambuk, Brigadir Irwanuddin mengenakan kemeja merah bata. Ia diantar oleh personel Provost yang berpakaian dinas lengkap.
Brigadir Irwanuddin merupakan personel polisi pertama yang dijatuhi hukuman cambuk selama 11 tahun pemberlakuan syariat Islam di Aceh.
Kejaksaan tidak berhasil menghadirkan Muliadi dan Sulastri untuk dicambuk. “Kami sudah memanggil dan berupaya menjemput keduanya, tapi sampai detik-detik jelang eksekusi tidak juga dapat,” ujarnya.
Prosesi cambuk perdana di Sabang itu mendapat perhatian luas dari masyarakat. Ratusan orang terlihat memadati Masjid Babussalam.
“Proses eksekusinya lancar, tapi tadi sewaktu diperiksa kesehatannya sebelum dieksekusi tekanan darahnya sempat naik sedikit. Mungkin itu karena dia malu,” ujar Darwin. []