BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Penjabat Gubernur Aceh Tarmizi A. Karim meminta pers untuk terus melakukan kritikan dalam proses pembangunan di Aceh –dan juga di Indonesia. Namun ia juga berharap media massa membangkitkan kebanggaan masyarakat terhadap identitas bangsanya.
Hal itu disampaikan Tarmizi Karim dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional yang digelar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Aceh di Anjong Mon Mata, Banda Aceh, Ahad (26/2).
Menurut Tarmizi Karim, identitas bangsa Indonesia berada di titik nadir terendah. Bangsa Indonesia mulai tidak bangga dengan identitas kebangsaannya. “Kalau kita jalan-jalan di Malaysia, kita bilang ke supir taxi, mobil di depan bagus. Mereka akan bilang bahwa itu mobil produksi Malaysia yang bagus,” kata Tarmizi yang baru tiga pekan bertugas di Aceh.
Namun, menurut Tarmizi, jawaban akan berbeda jika ditanyakan kepada masyarakat Indonesia. “Mobil itu bagus. Jawabannya, itu mobil korupsi,” kata dia.
Menurutnya, sikap pesimistik yang diperlihatkan sebagian kalangan ini disebabkan integritas dan identitas bangsa Indonesia yang mulai memudar. “Kita gagal membangun identitas bangsa. Tidak ada kebanggaan lagi atas apa yang dihasilkan bangsa kita. We lose our identity,” ujarnya.
Untuk itu, Tarmizi meminta wartawan untuk bisa menumbuhkan dan membangun identitas bangsa. Hal itu akan bisa dilakukan jika pers bekerja profesional dalam menyuguhkan informasi secara obyektif kepada masyarakat.
Begitu pula dalam memberitakan proses pemilihan kepala daerah Aceh yang akan berlangsung pada 9 April ini. Menurutnya, wartawan punya tugas penting untuk menyampaikan informasi soal pilkada damai yang bebas dari kekerasan dan intimidasi.
“Agar masyarakat datang ke TPS dengan rasa nyaman dan memilih pemimpin sesuai dengan nuraninya. Kalau pers tidak suguhkan informasi dengan benar, apa jadinya?” ujarnya. []
