Thursday, April 25, 2024
spot_img

Perbankan Syariah Diminta Bersinergi dengan Pemerintah Aceh

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM– Kepala Dinas Syariat Islam Aceh, Prof. Syahrizal Abbas, MA, meminta jajaran perbankan syariah yang ada di Aceh agar bersinergi dengan Pemerintah Aceh dan pelbagai elemen strategis lainnya yang ada di Aceh dalam rangka percepatan implementasi syariat Islam secara kaffah di Aceh.

Penegasan tersebut di sampaikan Syahrizal saat menerima audiensi pimpinan Bank Syariah Mandiri (BSM) Banda Aceh di ruang kerjanya, Rabu (19/6/2013). Pimpinan BSM Banda Aceh, Elfian Jailani didampingi beberapa stafnya menjumpai Kepala Dinas syariat Islam Aceh dalam rangka menjejaki kemungkinan membangun jaringan dalam rangka pemberdayaan ekomomi umat. Syahrizal Abbas menerima kunjungan pimpinan bank syariah itu dengan didampingi Sekretaris Dinas Syariat Islam Aceh, Usamah El-Madny.

Kepada Syarizal, Elfian Jailani mengatakan sangat banyak potensi disektor pemberdayaan ekonomi yang dapat dikerjasamakan antara Bank Syariah Mandiri dengan kelompok masyarakat di Aceh. Elfian mengaku di Bank Syariah Mandiri ada fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dapat digunakan sebagai media pemberdayaan ekonomi. Elfian menjelaskan bahwa fasilitas KUR itu lebih gampang dari fasilitas kredit lainnya.

“Dengan fasiltas KUR, besar jaminan kredit cukup 30 persen dari total kredit yang diambil, sedangkan 70 persen sisanya ditanggung asuransi,” jelas Elfian.

Menyambut tawaran Elfian, Syahrizal menegaskan Pemerintah Aceh terutama Dinas Syariat Islam Aceh menerima dengan tangan terbuka tawaran itu. Syahrizal menjelaskan sangat banyak potensi ummat di Aceh yang dapat disinergikan dengan BSM dalam rangka penguatan daan pemberdayaan ekonomi umat.

“Sangat banyak potensi yang bisa kita sinergikan,” kata Syahrizal.

Syahrizal juga mengungkapkan bila keinginan BSM ini dapat ditindaklanjuti maka itu sebuah terobosan yang sangat bagus. Kepada Elfian, Syahrizal menceritakan potensi ekonomi dayah-dayah Aceh yang sangat banyak belum diberdayakan.

Syahrizal memberi contoh, dayah-dayah besar seperti Mudi Mesra misalnya, kebutuhan air minum isi ulang perhari sangat besar. “Dan ini adalah sebuah potensi ekonomi besar yang belum dimanfaatkan dan dikelola dengan baik oleh pihak dayah,” ungkapnya.

Selama ini, jelasnya, kebutuhan komunitas dayah akan air minum isi ulang diperoleh dari suplayer dari luar, sehingga dengan kondisi yang demikian perputaran uang tidak terjadi di lingkungan dayah, padahal uang yang dipergunakan untuk itu berasal dari kantong santri.

Untuk itu, Syahrizal menawarkan kepada BSM agar memberdayakan potensi ekonomi dayah. “Silakan latih mereka, lalu beri modal, insya Allah akan jalan,” tegas Syahrizal.[]

Redaksi
Redaksihttp://www.acehkita.com
ACEHKITA.COM hadir sejak 19 Juli 2003. Kami bisa dihubungi via @acehkita, redaksi[at]acehkita[dot]com

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,500SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU