ACEH BESAR | ACEHKITA.COM – Perajin rotan di Desa Kueh, Kecamatan Lhoknga, Aceh Besar, mengaku kurang mendapat perhatian dari pemerintah daerah setempat. Akibatnya, mereka terpaksa harus meminjam uang di bank yang ada di Banda Aceh.
“Sampai sekarang, pemerintah Aceh Besar belum memberi modal kepada kami. Padahal kami sangat membutuhkan itu,” kata Taswiyah saat ditemui di tempatnya berjualan, Sabtu (19/1/2013).
Agar usaha itu tetap bertahan, jelasnya, ia bersama warga lainnya terpaksa harus meminjam modal dari sejumlah bank yang ada di Aceh. Modal itu mereka pergunakan untuk membeli bahan baku dari pedagang rotan. Selain modal, mereka juga mengharapkan ada pelatihan dari Pemerintah Aceh Besar agar dapat menghasilkan pelbagai macam kreasi baru hasil kerajinan rotan.
“Kami membuat ini sudah turun temurun. Dan kreasi yang kami buat hanya yang diajarkan oleh orang tua kami. Seandainya ada pelatihan dari pemerintah kami pasti bisa bersaing dengan produk kerajinan lainnya,” ungkapnya.
Hasil kerajinan yang mereka hasilkan seperti keranjang, tudung saji, parsel dan sejumlah kerajinan lainnya itu kemudian dipasarkan di pinggir jalan lintas Banda Aceh-Meulaboh.
Menurutnya, industri rumah tangga yang dirintisnya saat ini sangat membantu keluarganya terutama untuk memenuhi kebutuhan dapur dan sekolah anak-anak. Taswiyah berharap adanya bantuan dan perhatian serius dari pemerintah agar perajin rotan di desanya itu, dapat terus berkembang dan bersaing dengan produk kerajinan lain.
“Cuma itu yang kami harapkan. Karena modal dari bank harus kita kembalikan. Kami mengharapkan modal yang tidak harus dikembalikan,” harapnya.[]