BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — dr Fajar Ariansyah dari Palang Merah Indonesia menyebutkan, Banda Aceh membutuhkan setidaknya 28 ribu kantong darah setiap tahunnya. Namun, PMI hanya mampu memenuhi pasokan darah sekitar 60 persen dari kebutuhan tersebut.
Hal itu dikatakan dr Fajar ketika memberikan kuliah umum bagi mahasiswa Jurusan Tarbiyah Biologi IAIN Ar-Raniry Banda Aceh, Rabu (27/3/2013). Saat ini Palang Merah Indonesia melayani kebutuhan darah di 13 rumah sakit di Kota Banda Aceh dan hanya mampu memenuhi 60 persen dari kebutuhan tersebut.
Fajar menyebutkan, darah-darah yang bersumber dari sumbangan sukarelawan itu dipergunakan untuk membantu masyarakat yang mengalami pelbagai penyakit yang mengharuskan transfusi darah, semisal thalasemia, anemia, malaria, demam berdarah, dan gagal ginal.
“Untuk penyakit-penyakit itu yang banyak diperlukan darah,” kata dr Fajar.
Ia mengajak mahasiswa Jurusan Tarbiyah Biologi untuk ikut aktif menjadi pendonor. Selain membantu sesama, donor darah juga mempunyai efek positif bagi kesehatan pendonor. “Membantu menurunkan risiko terkena serangan jantung,” ujarnya. “Namun yang paling penting adalah mneyelamatkan nyawa orang lain.”
Ketua Jurusan Tarbiyah Biologi Nursalmi Mahdi mengatakan mahasiswa harus memberikan manfaat bagi masyarakat, salah satu manfaat tersebut adalah sumbangan darah.
“Kita hidup ini bukan untuk kita sendiri saja tapi juga untuk orang lain, ini mungkin awal dari sebuah kegiatan yang bermanfaat bagi kita. Mahasiswa tentu mengetahui bagaimana pentingnya darah ini,” kata Nursalmi.
Donor darah dilaksanakan di kampus IAIN Ar-Raniry, Rabu (27/3/2013) oleh jurusan Biologi bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia dan Ikatan Alumni Tarbiyah Biologi. []