PADANG | ACEHKITA.COM — Pemerintah menghentikan proses pencarian korban selamat di pusat Kota Padang, Senin (5/10). Jurubicara Badan Penanggulangan Bencana Priyadi Kardono menyebutkan, saat ini proses pencarian korban selamat di Padang dihentikan.
Hujan yang terus mengguyur kawasan yang rusak akibat gempa di Sumatera Barat, menyebabkan proses evakuasi dan penyaluran bantuan terkendala. Akibatnya, warga berisiko tertular berbagai penyakit yang ditimbulkan pascabencana.
Hari ini, hujan lebat mengguyur Padang sejak pagi hingga siang. The Age Bangkok melaporkan, hujan yang terus mengguyur kawasan gempa menyebabkan proses evakuasi mayat terkendala.
Seorang pilot helikopter polisi mengatakan, cuaca buruk sangat membahayakan misi untuk mengangkut peralatan medis ke desa-desa terpencil yang hancur akibat longsor.
Para pejabat kesehatan mengatakan mereka berpacu untuk mencegah wabah penyakit yang disebabkan oleh mayat membusuk dan kurangnya air bersih.
“Ada kekhawatiran bahwa pasokan air kotor dapat menyebarkan penyakit kulit dan jenis penyakit lainnya. Lalat pada mayat juga dapat menyebarkan bakteri,” kata Kepala Pusat Penanggulangan Krisis Departemen Kesehatan Rustam Pakaya.
“Dalam mengantisipasi wabah, kita menyemprotkan disinfektan di wilayah pemukiman kemarin,” ujar Rustam.
Perserikatan Bangsa-Bangsa melansir data korban meninggal 1.100 orang. Korban tewas diperkirakan akan mencapai 5.000 orang. Namun data resmi yang dilansir pemerintah, korban tewas “hanya” 603 orang, dan 960 dinyatakan hilang. [theage]