SABANG | ACEHKITA.COM — Tim pencarian dari Badan SAR Nasional (Basarnas) Aceh melakukan pencarian korban tenggelamnya kapal motor (KM) Artika hingga zona lintas internasional atau sekitar 20 mil Timur Laut Pulau Weh, Sabang, Sabtu (4/8). Namun, pencarian selama hampir empat jam itu tidak membuahkan hasil.
Tim pencari yang bergerak dari Pelabuhan Ulee Lheue sekitar pukul 11.20 WIB siang tadi langsung menyusuri perairan di sekitar Pulau Weh. Setelah melewati Pulau Sabang, petugas sempat dikejutkan ketika melihat benda terapung di tengah laut lepas. Namun setelah dipastikan, benda tersebut ternyata alat penangkap ikan.
Badan SAR beserta RAPI, Polisi Airud dan tentara melakukan pemantauan dengan menggunakan teropong. Pada pukul 14.00 WIB, tim tiba di lokasi pencarian awal, tempat ditemukannya lima ABK KM Artika oleh nelayan kemarin sore. Lima ABK itu kini dirawat intensif di RSUD Sabang. Mereka mengalami dehidrasi dan dalam kondisi lemah.
Pola pencarian yang digunakan tim SAR adalah creeping line search atau zig-zag. Pola ini karena lebih mudah dalam melakukan pencarian. Namun setelah melakukan pencarian selama empat jam lebih, tim tidak menemukan apa-apa.
Karena hasilnya nihil, serta hari sudah menjelang malam, tim SAR yang dibantu RAPI, Pol Airud, Tagana dan tentara akhirnya kembali ke Pelabuhan Ulee Lheue di Banda Aceh. Pencarian rencananya akan dilanjutkan pada besok hari.
Kepala Kantor SAR Banda Aceh Tazair mengatakan pencarian hari ini dilakukan sejauh 20 mil dari Pulau Weh, Sabang, dengan menggunakan pola pencarian creeping.
“Kita sudah melakukan pencarian dengan menggunakan pola creeping, namun tidak berhasil,” kata Tazair kepada wartawan usai melakukan pencarian.
Menurut Tazair, rencananya pencarian akan dilakukan pada esok hari dengan pola pencarian yang berbeda dan lebih matang lagi sehingga pencarian korban dengan zona yang lebih luas dapat membuahkan hasil.
Sesuai peraturan, kata Tazair, pencarian akan dilakukan selama tujuh hari. Namun tidak menutup kemungkinan pencarian akan dihentikan jika cuaca yang tidak bersahabat. “Pencarian yaitu selama tujuh hari setelah kapal karam. Namun jika cuaca tidak bersahabat bisa saja kita hentikan,” ujarnya.
Setelah melakukan pencarian selama empat jam lebih, akhirnya tim bergerak kembali ke Pelabuhan Ulee Lheue untuk beristirahat.[]