BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Pemerintah Sri Lanka tertarik untuk memperlajari pola penyelesaian konflik bersenjata antara pemerintah Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi pascatsunami 2004 lalu.
Untuk keperluan ini, Presiden Sri Lanka Mahindra Rajapaksa, mengirim penasehat khususnya, Basil Rajapaksa, ke Aceh untuk mempelajari dua pengalaman berharga di daerah ini. “Pengalaman Aceh dalam penyelesaian konflik sangat memberi pelajaran penting,” kata Basil usai bertemu dengan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf di Banda Aceh, Selasa (30/6).
Basil menyebutkan, kedatangannya ke Aceh untuk mempelajari “rahasia” sukses Aceh dalam menangani permasalahan rekonstruksi pascatsunami dan perdamaian pascakonflik. Menurut Basil, Aceh dan Sri Lanka punya dua kesamaan, yaitu sama-sama daerah yang terkena gelombang tsunami dan dilanda konflik bersenjata antara pemerintah dengan penuntut kemerdekaan.
Sri Lanka hingga kini masih tertatih-tatih dalam menangani pemberontakan dari suku Macan Tamil. Di saat yang sama, Sri Lanka juga harus bangkit dari keterpurukan akibat gelombang tsunami yang melanda kawasan itu.
Basil mengatakan, pihaknya terus berupaya menyelesaikan konflik tanpa mengedepankan senjata, kendati beberapa waktu lalu pemerintah gencar memerangi pemberontak. Bahkan, pemerintah mengklaim berhasil menewaskan panglima pemberontak.
“Memang kita sudah menjalani tahapan penyelesaian yang sedikit berbeda, yakni masih dalam tahapan negosiasi dan diskusi. Kami juga memiliki tujuan dan target untuk selesai dari konflik,” kata dia. []