BIREUEN | ACEHKITA.COM – Untuk mendukung kawasan Aceh Utara, Lhokseumawe, Bireuen, dan daerah sekitarnya menjadi destinasi wisata nasional, maka pemerintah diminta untuk meningkatkan status Bandara Malikusaleh Aceh Utara menjadi bandara seperti Sultan Iskandar Muda di Banda Aceh.
“Sebab dengan jarak tempuh yang lebih dari dua jam ke daerah tujuan wisata yang ada di sekitar Aceh Utara, Lhokseumawe, dan Bireuen, sepertinya para wisatawan enggan berkunjung ke sana. Karena harus menggunakan Bandara Sultan Iskandar Muda yang memakan waktu lebih dari tiga jam perjalanan darat,” kata Raihan Iskandar, anggota Komisi X DPR RI asal Aceh kepada wartawan dalam jumpa pers di arena Festival Tari Seudati Se-Aceh, di stadion Cot Gapu, Bireuen, Senin (8/10) malam.
Untuk itu, katanya, pemerintah perlu mendorong keberadaan Bandara Malikussaleh menjadi bandara yang layak didarati oleh banyak pesawat komersial dan membuka akses penerbangan ke banyak kota di Indonesia.
“Sebagai salah satu peninggalan pusat Kerajaan Islam Pase, Aceh Utara dan sekitarnya menyimpan banyak potensi wisata sejarah yang bisa kita promosikan untuk menarik minat wisatawan baik domestic maupun manca Negara berkunjung ke sana,” ujar Raihan.
Tentang belum adanya destinasi wisata di Aceh selain Sabang, Staf Ahli Menteri Partiwisata dan Ekonomi Kreatif Hari Untoro Dradjat mengatakan, sebenarnya sudah ada beberapa destinasi wisata di Aceh, seperti Sabang, namun yang lainnya sedang diusahakan sesuai dengan peraturan yang ada.
“Pemerintah tetap komit mendorong keparawisataan Aceh, agar menjadi sebagai salah satu daerah kunjungan wisata di Indonesia karena banyak sekali potensi yang bisa digali sebagai objek wisata, dan sekaligus nantinya bisa mendongkrak pertumbuhan perekonomian di kawasan tersebut,” katanya. []